KERAJAAN TALAGA: MELACAK JEJAK BUJANGGA MANIK (7) RAJA-RAJA TALAGA DAN SEKITARNYA MASA PENJAJAHAN

Tatang M. Amirin, 14 September 2011

Sambil jalan, sambil siapa tahu ada lacakan “kerajaan” (apapun sebutannya) apa saja yang ada di wilayah Majalengka dan siapa saja yang menjadi rajanya (apapun sebutannya) yang bisa dimunculkan ke permukaan, untuk menambah khazanah sejarah Majalengka (walau dalam situs Talaga ini).

Dari Raffles (Addresses & C. Presented to Mr. Raffles, on the Occasion of His Depature from Java, London: Cox and bayles, 1816)–diunduh dari Sabrizain.org/malaya– tercatat bahwa pada tahun 1816 (25 April) diketahui ada surat menyurat antara para adipati dan tumenggung (regents of districts) di wilayah Cheribon dengan Raffles. Yang tercatat pada tahun itu tumenggung (tulisan aslinya tumung’gung) dan dipati yang berkirim surat adalah (tulisan menurut aslinya): (1) Tumung’gung Wira Dikasuma dari Chiamis, (2) Tumung’gung Yuda Nagara dari Gobang dan Losari, (3)  Tumung’gung Werga De Rega dari Koningan, (4) Tumung’gung Purba De Reja dari Lingga Jatie, (5) Tumung’gung Yogaweswa dari Sindangkassie, (6) Tumung’gung Jaya Pratewa dari Raja Galuh, (7) Adipati Sacha Nata dari Talaga, (8) Tumung’gung Chakra Nagra dari Panjalok, (9) Adipati Nito Diningrat dari Bangawan. Sebagai catatan, “district” Rajagaluh dan Talaga nantinya ada disebut-sebut saat pembagian wilayah Cirebon menjadi lima regensi (kabupaten), sedangkan Sindangkasih tidak. Jadi dapat diduga Sindangkasih dimaksud bukan Sindangkasih Majalengka, melainkan Beber Cirebon.

Leave a comment