SIGNIFIKANSI HASIL PENELITIAN

Tatang M. Amirin, 20 Maret 2010; 10 Mei 2010; 4 Januari 2011

Ada yang bertanya, apakah jika penelitian dilakukan terhadap populasi (seluruh “anggota populasi” diteliti, bukan studi sampling, penelitian terhadap sebagian anggota populasi) harus ada uji signifikansi? Pertanyaan itu muncul karena umumnya dalam buku-buku statistika dan metodologi penelitian uji signifikansi itu berkaitan dengan generalisasi (pemberlakukan secara umum) hasil penelitian dari sampel ke populasinya. Dalam kalimat lain disebut dari “statistik” (hasil penelitian terhadap sampel) ke “paramater” (keadaan populasinya).

STOP! Harus diulang dulu apa itu populasi dan sampel. Jika yang akan diteliti 100 orang murid, maka keseluruhan 100 orang murid itu disebut populasi. Tiap-tiap murid merupakan subjek penelitian dan disebut pula sebagai anggota populasi. Jadi, populasi murid itu beranggotakan 100 orang.  Jika keseratus orang itu semuanya diteliti (jika diangketi, ya semuanya dikirimi angket), maka disebutlah penelitiannya sebagai studi populasi. Jika yang akan diteliti (diangketi) hanya sebagian saja dari 100 orang itu, maka yang diteliti atau disebari angket itu disebut sampel. Penelitiannya disebut studi sampling.

Hasil penelitian terhadap sampel (misalnya dari 100 orang siswa yang diteliti 25 orang saja sebagai sampel) disebut sebagai “statistik.” Keadaan sebenarnya populasinya disebut sebagai “paramater.” “Statistik” (“data” dari sampel) itu kemudian digeneralisasikan (diberlaku-umumkan) kepada populasinya. Jadi, jika misalnya data dari 25 orang murid menunjukkan semuanya rajin, maka semua murid (100 orang itu) dianggap rajin semua. Ingat ceritera mencicipi sayur sepanci. Sayur sepanci itu dicicipi sesendok makan tak penuh. Sayur sesendok makan itu ternyata kurang asin. Lalu, disimpulkan bahwa seluruh sayur sepanci itu kurang asin. Itu namanya generalisasi. Sampel (25 orang murid, sayur sesendok makan) diteliti, datanya (“statistik”) dari sampel (cicipan) tadi dipakai untuk “menaksir” keadaan (parameter) populasinya. Contohnya: ditaksir 100 murid rajin semua, ditaksir sayur sepanci kurang asin semua.

Kembali ke pertanyaan semula. Pertanyaan itu sangat menarik dan menggelitik. Saya terpaksa harus buka-buka “literatur,” mengecek apakah memang itu hanya berkait dengan sampel dan populasinya, dalam hal ini berkait dengan menggeneralisasikan data dari sampel (statistik) ke populasinya (paramater)? Nah, untuk menjawabnya, akan lebih baik jika dibahas apa sih sebenarnya makna signifikansi itu.

Tunggu. Rasanya para pembaca perlu ada apersepsi (pengetahuan awal) terlebih dahulu, perlu dibawa ke dasar-dasarnya dulu. Nah, berikut dipaparkan dasar-dasar pengetahuan dimaksud.

Misalkan seseorang melakukan penelitian korelasi (mengkorelasikan variabel independen X dengan variabel dependen Y). Contohnya kerajinan kuliah dan prestasi belajarnya.  Penelitian (pengumpulan data) bersifat kuantitatif (mengukur, datanya berupa bilangan), yaitu mengukur kerajinan kuliah (dicatat presensi kuliahnya, misalnya) dan mengukur prestasi (hasil) belajar (dicatat nilai hasil ujiannya, misalnya). Data hasil mengukur tersebut, yang berupa bilangan, dianalisis dengan teknik analisis statistika. Salah satu yang harus “dilihat” dari hasil analisis itu adalah apakah hasilnya signifikan pada taraf tertentu. Signifikan itu arti mudahnya –nanti dijelaskan lebih panjang lebar–meyakinkan bahwa benar atau tidak benar.

Taraf signifikansi (t.s.) itu lazim dinyatakan dengan tanda .05 (diindonesiakan jadi 0,05) atau .01 (diindonesiakan jadi 0,01). Taraf signifikansi ini  sering diubah menjadi taraf kepercayaan (t.p.), dilambangkan dengan bilangan 95% atau 99%. Jadi, t.s. 0,05 = t.p. 95%, sedangkan t.s. 0,01 = t.p. 95%. Maksudnya apa, nanti dijelaskan.

Dalam buku-buku statistika tersedia daftar yang menunjukkan angka-angka (bilangan) tertentu pada taraf signifikansi tertentu. Lazimnya berkaitan pula dengan jumlah sampelnya ada berapa banyak. Angka-angka itu merupakan standar (patokan) untuk menentukan apakah hasil penelitian (data penelitian) signifikan atau tidak. Angka itu menunjukkan angka minimal yang harus dicapai oleh data dari penelitian agar disebut berkorelasi secara signifikan (meyakinkan). Dalam contoh korelasi di atas,  korelasi antara kerajinan kuliah dan prestasi belajar itu, signifikan (benar-benar meyakinkan bahwa benar) ataukah tidak.

Jika angka (hasil analisis komputer) yang didapat dari analisis statistik itu lebih besar dari angka standar pada taraf signifikansi .05 atau .01 (misalnya standarnya 1,5 sedangkan bilangan yang diperoleh dari analisis 1,9; jadi 1,9 > 1,5), maka dikatakanlah bahwa ada korelasi yang signifikan. Sebelum penjelasan lebih lanjut, dalam bahasa keseharian istilah itu dapat kita beri makna korelasi yang meyakinkan, tegasnya yakin benar-benar berkorelasi (berhubungan: bahwa X  “mempengaruhi” Y–Perhatikan: istilah “mempengaruhi” dalam tanda petik).

Keyakinan yang sepenuh-penuhnya dalam bahasa keseharian lazim dibahasakan dengan “yakin 100%.” Jadi, kalau yakin 99% ya sudah sangat dekat dengan 100%, begitu pula 95%. Tapi kalau “50% yakin,” itu artinya masih ragu-ragu, antara yakin dan tidak yakin. Jika hanya 25% saja yakinnya, ya jadinya tidak yakin, gitu.

Nah, apa itu maksudnya? Mari kita bahas dengan meminjam uraian Creative Reserch Systems (CRS)–online.

Istilah signifikan (significant) itu dalam bahasa Inggris umum (sehari-hari) artinya  penting. Dalam statistika, signifikan itu artinya berkemungkinan atau berpeluang betul-betul benar, bukan benar karena secara kebetulan). Bahasa Inggerisnya “probably true (not due to chance).”

Apa pula itu? Begini. Ambil contoh murid-murid yang mengerjakan ujian cekpoin. Si Anu bisa menjawab benar seluruh soal. Si B bisa menjawab benar seluruh soal juga. Demikian pula Si C dan Si D. Pertanyaannya, apakah “kebenaran” menjawab soal (bisa menjawab soal dengan benar) itu karena benar-benar tahu jawaban yang benar, ataukah hanya secara kebetulan menjawab (memilih dari pilihan ganda) jawaban yang benar? Itu kira-kira yang dimaksud “berkemungkinan benar” (benar-benar menjawab dengan benar–karena tahu jawaban yang benar) dan secara kebetulan benar (kebetulan menjawab atau memilih jawaban yang benar, padahal sejatinya tidak tahu mana jawaban yang benar dan mana yang salah). Soal cek poin kan bisa seperti itu!

Dalam penelitian pun, jawaban responden (yang ditanyai) itu bisa benar-benar (sungguh-sungguh) menjawab itu, bisa hanya kebetulan. Jelasnya asal menjawab, tetapi kebetulan pilihan jawaban yang “dihitami” dalam lembar jawaban justru yang benar.

Taraf signifikansi (significance levels) itu, menurut CRS,  menunjukkan kepada kita seberapa mungkin itu terjadi karena kebetulan saja. Jelasnya begini. Bilangan yang ditunjukkan untuk taraf signifikansi itu 0,05 atau 0,01. Itu artinya ada kemungkinan sebanyak 0,05 = 5% (atau 0,01 = 1%) responden (yang ditanyai dalam) penelitian secara kebetulan menjawab benar, begitu. Jadi, jika ada 100 orang responden, ada 5 orang (atau 1 orang) yang menjawab benar, tapi hanya secara kebetulan menjawab benar.

Taraf  kepercayaan yang umum digunakan dalam penelitian, seperti telah disinggung di muka, yang menunjukkan hasil penelitian itu seberapa dapat dipercaya kebenarannya adalah .95  (indonesianya 0,95). Itu artinya bahwa hasil penelitian itu kebenarannya 95% bisa diyakini (yakin 95%; dekat dengan bisa dipercaya 100%).

Dalam penulisan komputasi statistika  sebenarnya tidak ada penulisan taraf kepecayaan itu dengan angka .95 (atau 0,95)–Saya tuliskan dalam tanda kurung plus tulisan “atau,” sebab jika langsung dituliskan .95 (0,95) siapa tahu nanti ada yang membacanya menjadi .95 kali 0,95 (Hehehe)–Yang akan tertuliskan adalah bilangan .05 (atau 0,05). Bilangan tersebut, seperti telah disinggung di atas,  mengandung arti bahwa dalam hasil penelitian itu terkandung kemungkinan ada 5%-nya yang tidak betul-betul benar, yaitu yang hanya karena kebetulan saja benar. Ini sebenarnya “pembalikan”  dari kemungkinan benarnya 95%.  Jelasnya: kemungkinan yang benar 95%, kemungkinan yang tidak benar 5%–dari 100% jawaban responden.

Untuk mendapatkan persentase kemungkinan hasil penelitian benar, kurangkan bilangan 1,0 dengan bilangan “taraf signifikansi” tersebut. Jadi, bilangan 0,05 (atau .05) akan menjadi 1,0 – 0,05 = 0,95. Jika membacanya dengan cara lain, bukan dengan “nol koma …”, maka akan berbunyi:  satu (100 per 100 –> 100 dibagi 100 kan sama dengan 1) dikurangi 5 per seratus (100/100 – 5/100) = 95 per seratus (95/100), alias 95 per sen (sen = seratus). Maksudnya 95% hasil penelitian itu dapat diyakini benarnya.

Ini contoh hasil penelitian (dari CRS) yang mencoba mengetahui apakah ada perbedaan pembelian BBM jenis X menurut kota dan jenis kendaraan bermotor. Analisis menggunakan teknik chi square (baca “kay skwer” alias kay kuadrat).

significance table

Di bagian bawah, sejajar tulisan “Chi Square” ada bilangan 0.07 (indonesianya 0,07) dan 24.4 (indonesianya 24,4). Itu adalah bilangan hasil analisis statistika yang menunjukkan kay skwernya.

Di bawahnya ada bilangan .795 dan .001. Itu bilangan taraf signifikansinya. Maksudnya bilangan sebesar 0,07 itu hanya “signifikan” pada taraf signifikansi 0,795, dan bilangan 24,4 signifikan pada taraf signifikansi 0,001.

Lebih jelasnya, bilangan 0,07 sebagai hasil analisis data penelitian tentang perbedaan pembeli BBM X antara penduduk kota dan pinggiran kota itu kebenarannya (bahwa benar-benar ada perbedaan), yang ditunjukkan pada taraf 0,795 ( = 795/10 = 79,5/100 = 79,5%),  itu mengandung arti bahwa hanya bisa diyakini sebesar 100% – 79,5% = 20,5% saja. Jadi, jauh sekali dari yakin 100% benar ada perbedaan.

Bilangan 24,4 hasil analisis tentang adanya perbedaan pembeli BBM X antar pemilik berbagai kendaraan (beda mobil, beda beli) berada pada taraf signifikansi .001 (atau 0,001).  Itu berarti berada pada taraf kepercayaan 1,000 – 0,001 (= 1000/1000 – 1/1000 = 100/100 – 1/100 = 100% – 0,1%) = 99,9%. Artinya, yakin 99,9% bahwa ada perbedaan pembelian BBM X di antara pemilik berbagai mobil.

Nah, jadi jelaslah bahwa taraf signifikansi itu berkaitan dengan taraf “kemeyakinkanan” adanya korelasi (jika penelitian korelasi–misalnya antara kerajinan kuliah dan prestasi belajar) atau adanya perbedaan (jika perbandingan–misalnya perbandingan efektivitas teknik A berbanding teknik B, atau perbandingan “kesukaan membeli sesuatu” antara orang desa berbanding orang kota).

Tradisional (manual) uji signifikansi itu dilakukan dengan cara membandingkan bilangan yang diperoleh dari analisis data hasil penelitian (misal 0,07) dengan bilangan standar pada taraf signifikansi tertentu (misal pada taraf signifikansi 0,05 bilangannya 12,08). Bilangan 0,07 lebih kecil daripada 12,08 (lazim dituliskan 0,07 < 12,08). Itu maknanya korelasi (jika korelasi) antara X dan Y tidak signifikan (tidak meyakinkan), alias tidak ada korelasi.

Tampak dengan demikian bahwa uji signifikansi itu yang pokok bukan soal generalisasi hasil penelitian yang dilakukan terhadap sampel kepada populasinya, melainkan soal “kemeyakinkanan kebenaran” hasil penelitian (yakin ada korelasi atau tidak, yakin ada perbedaan atau tidak).

Selain taraf signifikansi .05 (atau 0,05), seperti telah disebutkan di muka, lazim pula digunakan taraf signifikansi .01 (atau 0,01). Akan tetapi dalam penelitian sosial yang disepakati (ingat, hanya berupa kesepakatan para ahli–di buku-buku statistik lazim diutarakan begitu) taraf signifikansi adalah taraf .05 (atau 0,05), alias taraf kepercayaannya 95% (yakin 95% benar; yang 5% diasumsikan secara kebetulan saja benar).

395 thoughts on “SIGNIFIKANSI HASIL PENELITIAN

  1. Pak, berarti walaupun penelitian dilakukan terhadap populasi tetap perlu dilakukan uji signifikan (uji t) ya pak? . Kalo gitu … nanya lagi nh:

    1. hipotesisnya gimana pak… maksud saya, apa dapat dirumuskan hipotesisnya…. “ada pengaruh yang positif dan signifikan dari x1 thd y” … ????
    soalnya pernah saya baca kalo hipotesis seperti di atas (memakai kata ‘ signifikan’) jika dapat digeneralisasikan ke populasi…. makanya hipotesis saya hanya: ” ada pengaruh yang positif dr x ke y” ( tanpa ada kata signifikan) …. gimana ya pak … bingung deh…

    2. Setelah saya hitung nilai koefisien korelasi parsialnya, semuanya positif, namun ada variabel x3 yg r nya kecil, cuma 0,304 sehingga saat diuji signifikan (uji t) menjadi tdk memenuhi kriteria, atau thitung lebih kecil dari t tabel, alias tdk signifikan… trus interpretasinya gimana pak… apa saya boleh interpretasikan : karena hasilnya tdk signifikan maka hipotesisnya tetap dapat diterima yaitu ada pengaruh dari x3 thd y, namun pengaruhnya tdk berarti atau tdk signifikan……. kalo spt itu bisa gak….pak?

    • (1) Korelasi positif jika X tinggi – Y tinggi dan sebaliknya. Korelasi negatif jika X tinggi Y malah rendah, dan sebaliknya. Itu pokok. Jadi disebut (hipotetis) korelasi positif jika korelasinya “tinggi – tinggi/rendah – rendah.”
      (2) Signifikan itu hipotesis juga (“masih belum teruji faktual kebenarannya). Tanpa kata signifikan juga tak apa, jadinya. Toh baik hipotesis korelasi (ada atau tidak ada) dan signifikan (yakin tidak yakin benar) sama-sama masih hipotesis.
      (3) Jika tidak signifikan, maka berarti hipotesis nihil diterima (bahwa tidak ada korelasi), dan hipotesis alternatif (bahwa ada korelasi) ditolak PADA TARAF SIGNIFIKANSI TERTENTU.
      (4) Korelasi yang rendah ditunjukkan oleh taraf signifikansinya pada taraf berapa (misal 0,75, alias 25% saja benarnya). Mau percaya pada kebenaran yang hanya 25%? Jadi, ada korelasi, tapi sangat amat rendah sekali, alias TIDAK ADA KORELASI YANG SIGNIFIKAN (MEYAKINKAN). JADI, ADA KORELASI, TAPI TAK MEYAKINKAN, ALIAS “BOHONG” HEHEHE. Misal Pak Tatang ada HUBUNGAN dengan mahasiswinya. Yakin? 25% saja yakin itu benar. Ya udah, bohong tuh!!!!!

      • Pak, kalau hasilnya berpengaruh tidak signifikan apakah berarti hasil penelitiannya tidak berpengaruh?

      • Pak mau tanya, variabel indpenden saya KUALITAS PRODUK, kemudian variabel dependen saya KEPUTUSAN PENGAMBILAN PEMBAYAAN. tetapi hasil regresi berganda nilai KUALITAS PRODUK negatif tetapi nilai signifikansinya < 0,05. itu untuk menyatakan presepsinya gimana ya pak?

  2. ok deh pak tatang… makasih banyak ya infonya…. sangat membantu deh…..ntar kalo ada kesulitan boleh nanya lagi kan….. jangan bosan ama aku ya……. skali lagi maturnuwun pak… sukses terus….

    • Sama-sama. Semakin banyak orang tanya, semakin saya harus banyak belajar. Itulah lifelong education. Utlubul-‘ilma minal mahdi ilal-lahdi (tuntutlah ilmu itu semenjak engkau masih ada alam buaian sampai ketika liang lahat menjemput)–kata Nabi Muhammad saw. Jadi, bertanyalah jika ada kessulitan.. Insyaa-lLah saya bantu semampu saya.

      • Hallo, selamat pagi nanya dong apakah arti dari hasil penelitian terdahulu yang mengatakan:
        -Positif dan berpengaruh signifikan
        – Negatif dan tidak signifikan
        – Tidak berpengaruh

        apakah sama dengan hasil uji yang mengatakan:
        – berpengaruh positif
        – berpengaruh negatif

  3. pak, atas dasar apa sih menentukan taraf signifiksai yg dpt dipakai, 1% ato 5% nya??? saya meneliti di bidang pendidikan. kalau boleh minta referensi buku yg mengandung pernyataan : dasar menentukan taraf signifikasi ini..
    terima kasih

    • Bidang sosial itu karena tidak sepasti IPA disepakati taraf signifikansinya 0,05 (atau 95% yakin benar), sementara IPA 0,01 (atau 99% benar). Semua sepakat (untuk hati-hati) tidak berani menyatakan 100% benar. Buku-buku metodologi penelitian dan statistik umumnya memberitahukan “kesepakatan ahli” itu (kecuali buku yang tak lengkap). Jadi, pendidikan, karena termasuk ilmu pengetahuan sosial, taraf signifikansinya 0,05 (atau taraf kepercayaannya 95%).

      • pak, kalau taraf sig 10% apakah masih lazim di gunakan? atau taraf 10% itu digunakan untuk penelitian yang bagaimana ya pak?

  4. Salam kenal Pak Tatang. Pak, saya mahasiswa tingkat 1 Statistika. Saya mau bertanya. Agak mengganggu pikiran saya soalnya, hehehe..
    1. Apa sih hubungan satu sama lain antara alpha, gamma dan beta?
    2. Kenapa dalam menyelesaikan harus ada alpha/taraf signifikan?

    • Wah, Mas, terus terang statistik murni bukan bidang keahlian saya, kalau saya jawab, nanti kuatir salah. Saya agak “kuper” dengan perkembangan ilmu ini. Hanya terapan saja yang masih suka “iku-ikut” nimbrung.
      Logika signifikansi itu dasarnya adalah “seberapa yakin kita mendapatkan jawaban yang benar” dari lapangan, bukan karena kebetulan benar. Andaikata ada cara untuk bisa “mengorek” perasaan atau pikiran seseorang yang sebenar-benarnya (dalam ilmu sosial), pasti orang statistik tak perlu repot-repot membuat rumus signifikansi dan perhitungannya. Tapi, itu pun, kan ada alat ada pula orang. Nah, orang yang menggunakan alat (cara) itu pun juga harus dapat diyakini seyakin-yakinnya bahwa ia mampu mengorek. Sayangnya tidak ada yang seperti itu. Ini namanya “postulat” keterbatasan manusia. Itu soal signifikansi. Statistik itu mengkuantifikasikan logika.

  5. bapak,
    saya melihat ada beberapa penelitian sosial menggunakan tingkat signifikansi 10% dalam penentuan sampelnya (menggunakan rumus slovin)..
    padahal yang saya baca dari beberapa referensi dikatakan bahwa tingkat signifikansi maksimal dalam penelitian sosial adalah 5%..
    jadi pertanyaan saya, sebenarnya apakah boleh klo dalam penelitian sosial kita menggunakan tingkat signifikansi sebesar 10% untuk penentuan sampel?
    sebenarnya alasan ilmiah penggunaan tingkat signifikasi 10% itu apa ya pak?
    mohon dijawab,,
    terimakasih.. ^^

    • Taraf signifikansi itu sederhananya kan seberapa besar kesalahan (error) terjadi dari hasil penelitian yang disebabkan karena “secara kebetulan” benar. Jadi jika taraf signifikansinya 0,05 itu artinya ada sebesar 5% kemungkinan tidak benar sungguh-sungguh karena “data yang benar” itu hanya kebetulan saja benar. Jika tarafnya 0,10 itu artinya ada kemungkinan 10% data benar itu secara kebetulan saja benar. Jika dibalik, dengan taraf signifikansi 0,05 itu artinya 95% data yakin betul-betul benar. Dengan taraf signifikansi 0,10 itu artinya 90% hasil penelitian benar karena betul-betul benar. Jadi, mau seberapa tinggi keyakinan kepercayaan kita akan hasil penelitian kita, itu yang kita sebut dengan taraf signifikansi.
      Jika penelitian dilakukan terhadap populasi (seluruh anggota populasi diteliti) peluang untuk mendapatkan tingkat kepercayaan yang tinggi jauh lebih besar dibandingkan jika dengan cara mengambil sampel yang sedikit, walaupun berkait dengan keyakinan kebenaran tetap dianggap tidak bisa mutlak 100%, karena kemungkinan “secara kebetulan” itu bisa terjadi walau dengan populasi sekalipun. Itu sebabnya jika taraf signifikansi yang tinggi yang kita pilih, jumlah sampel lazimnya dituntut lebih banyak.
      Jadi, tidak masalah mau menggunakan taraf signifikansi yang manapun, di bawah 0,05 atau 95%, tetapi keyakinan kita pun akan menyesuaikan dengannya.

      • bapak,
        dari penjelasan bapak di atas saya mau bertanya
        kalau penelitian sosial menggunakan tingkat signifikansi 10% dalam penentuan sampelnya (menggunakan rumus slovin)
        apakah dalam pengolahan data selanjutnya harus menggunakan 10% juga?
        misalnya seperti uji-uji regresi linier berganda

        terimakasih sebelumnya pak.. ^^

      • Dari penjelasan bapak di atas saya mau bertanya
        kalau penelitian sosial menggunakan tingkat signifikansi 10% dalam penentuan sampelnya (menggunakan rumus slovin)
        apakah dalam pengolahan data selanjutnya harus menggunakan 10% juga?
        misalnya seperti uji-uji regresi linier berganda. terimakasih sebelumnya pak

  6. Terimakasih Pak…
    Tulisan bapak sangat membantu, karena sebagian besar pengetahuan yang saya terima dari membaca buku memiliki konsep yang berbeda-beda mengenai definisi “taraf signifikansi”.

    Penjelasan dari bapak bisa saya pahami dan saya SETUJU ,,,, tetapi bagaimana dengan banyak penjelasan yang diberikan oleh penulis dalam buku-buku yang banyak beredar?

    Terimakasih..

    • Menurut Imam Syafi’i bersentuhan lain jenis itu membatalkan wudu. Menurut Imam lain, tidak. Andaikata kita bisa “berlogika” (menalar–dengan punya ilmu cukup) mengenai “dalil” yang digunakan para imam tersebut membuat tafsiran, kita kan bisa mengikuti pandangan mana yang kita anggap lebih kuat. Analognya begitu.

  7. salam kenal pak Tatang..saya mahasiswa tingkat akhir yg lg nyusun skripsi..saya mau tanya pak..kan hasil penelitian saya ada yang tidak signifikan..itu nanti dalam pembahasan caranya menjelaskan penyebab tidak signifikannya gmn ya pak, dari segi apanya gitu? soalnya klu dari data yg std deviasi > dr mean tdk bisa jadi alasan saya krn punya saya std deviasi < dr mean…
    trmksh sebelumnya pak..

    • Lho, kenapa takut mengatakan bahwa tidak signifikan? Kenapa harus dibahas? Memang teori tak boleh salah? Dalam bahasa (filosofi) penelitian kan teori itu dianggap sesuatu yang kebenarannya “tentatif,” sementara, tidak mutlak abadi, harus bisa diuji. Jadi, jika setelah diuji ternyata tak benar, ya, sudah, bilang saja tak benar. Tapi, lalu dilanjutkan bahwa karena baru satu kali penelitian, perlu ada penelitian lain untuk cek-ricek, agar–jika tidak signifikan-ya tidak signifikannya itu reliabel. Jika hasil penelitiannya “salah,” ya biar ada penelitian lain yang menunjukkan salahnya.

  8. pa tatang yth,

    mengenai statistika ilmu-ilmu eksakta (termasuk kedokteran), bahkan banyak saya baca juga tingkat signifikansinya 0,05 bukannya 0,01, nyambung dengan pertanyaan bung fafa,

    1) mohon bocoran buku metodologi penelitian yang biasa anda jadikan referensi (untuk melengkapi daftar pustaka).

    2) juga nama ahli yang telah bersepakat (anda menyebutnya: kesepakatan ahli), ini penting guna melengkapi dasar teoritis.

    3) pencerahan ini semoga menjadi tabungan amal dan pahala anda, terima kasih.

    • (1) Wah. ketinggalan info dong saya. Dalam berbagai literatur “kuno” eksakta 1% (0,01) sosial 5% 0,05). Makasih infonya. Berarti saya harus lacak tuh literatur “baru”. Siip, deh!
      (2) Kesepakatan ahli itu dimaksudkan pendapat para penulis buku metodologi penelitian (plus statistik terkait). Jadi jika banyak yang megnatakan ebgitu, ya itulah kesepakatan, karena “kebenaran” itu kan relatif. Dalam buku-buku (artikel) itu umumnya mengatakan 0,01 dan 0.05. Artinya, tidak dituntut 0,00. Lebih “kecil” (“besar”) dari itu boleh saja, asal ada argumen yang kuat (atau memang hanya mau taraf rendah! Hehehe).
      (3) Amat banyak buku metodologi penelitian. Paling tidak silakan buka internet dengan kata kunci “research”, nanti kan akan muncul banyak sekali artikel tentangnya. Saya sekarang lebih suka baca internet daripada baca buku. Yang internet umumnya tulisan mutakhir (paling tidak tahunnya), walau isinya mungkin saja “kuno” juga. Hehe. Ya jadi tetap baca sambil selektif.

  9. pak mohon maaf sebelumnya,,,saya mau tanya,,sebenarnya kita menggunakan uji lanjut anava pakai uji scheffe alasannya apa pak? soalnya saya baca diliteratur bingung…besok saya amu ujian pendadaran pak,,,mohon bantuannya,,sebelumnya terimakasih…

  10. ass… pak tatang!!
    saat ini saya sdng melakukan penelitian yg menggunakan alat analisis regresi berganda (dngn SPSS 17),, hasil anova menunjukkan kalo uji F nya signifikan sedangkan dari uji t ada 3 variabel X (semuanya ada 5 variabel X) yg tdk signifikan (nilai sig lebih besar dari 0,05)… yang jd pertanyaan :
    1. apa ketiga variabel tersebut dianggap signifikan ato tidak (meskipun secara keseluruhan signifikan) ?
    2. apa yang menyebabkan variabel tersebut tdk signifikan?
    terimakasih sblmnya.

    • Semua itu sebenarnya signifikan, hanya taraf signifikansinya tidak sama. Yakin 100% (sungguh-sungguh ykain) benar dengan yakin 25% (seperempat sungguh-sungguh yakin) benar, itu tetap yakin. Tapi apakah yakin 25% (seperempat yakin 100%) itu benar-benar meyakinkan?! Itu saja. Ibarat kita akan memberikan tugas pekerjaan bernilai jutaan rupiah per orang kepada 100 orang. Jika kita yakin 100 orang tersebut benar-benar pintar mengerjakan pasti pinjam uang ke bank pun tenang, karena yakin pekerjaan akan selesai dengan baik. Lain jika yang diyakini pintar benar-benar itu 25% saja, 75% lainnya tidak diketahui pasti. Berani ambil resiko pinjam uang bank untuk jalankan proyek yang bisa jadi akan 75% gagal?

  11. ouwh,, gitu ya… brarti kalo mau yakin 100 % mesti penelitian ulang?? terimakasih sdh djawab.

  12. Pak,sy mw nanya ttg konstanta yg da di prsamaan regresi. Pnltian sy mnguji pngaruh dimensi prfesionalisme thd kpuasan krja. Konstanta dlm prsmn tu mksdna pa c pak? Di pnltian sy nilaina -5,361.. knp bisa negatif pak? klo negatif brti jika nilai var. indnpnden tetap maka gak da kpuasan krja? ato gmn y pak?
    mksh atas jwbnna pak,dtunggu..

    • Dalam rumus luas lingkaran, konstanta (“constant”) itu disimbulkan dengan “phi” yang harganya 22/7 atau 3,14. Jika lingkaran itu jari-jarinya 5m, maka karena rumus luas lingkaran itu phi kali jari-jari kali jari-jari, maka luasnya 22/7 x 5m x 5m. Jika 10m maka luasnya 22/7 x 10m x 10m, jika 25cm maka 22/7 x 25cm x 25cm. Jadi bilangan “phi” itu tetap aja 22/7 atau 3,14 tak berubah. Nah, coba cermati di persamaan reegresi yang Anda sebutkan itu, yang seperti “phi” lingkaran.

  13. maaf pak saya bisa minta email bapak karena saya ingiin konsultasi tentang skripsi saya mengenai analisis data uji t dan yg lain.trimakasih

  14. Assalamu’alaikum
    pak tatang.. saya lg skripsi. ada 2 variabel independent dan 1 variable dependent, jumlah sampel 22.
    cara menentukan df bgmn ya pak?

    terima kasih sebelumnya

    • Analisisnya pakai teknik apa. Baca seluruh penjelasan penggunaan teknik analisis tersebut, karena df terkait dengan masing-masing teknik. Jelasnya baca teknik-teknik analisis “korelasi” (regresi) untuk dua variabel independen dan satu variabel dependen.

  15. assalamu’alaikum
    mf, konsultasi pak, saya sedang tugas akhir, tentang preferensi pasien rawat inap.lokasi di 2 rumah sakit. rata-rata pasientiap setahun rsu A=2000, rsu B=3000, lama tinggal rata-rata pasien 5 hari. bagaimana jumlah sampelnya?bagaimana teknik pengambilan sampelnya terima kasih, 085291873735

  16. Apa ada cara untuk membuat agar hasil penelitian dengan data sekunder yg tdk signifikan jadi signifikan Pak?

    • Dan tetap dengan data yang asli Pak?
      Hasil signifikansi saya 0.062 dan menurut saya ini sedikit di atas 0.05, apakah ttp bisa dikatakan tdk berpengaruh Pak?

    • Hehe. Semua itu kan signifikan, hanya tarafnya saja yang berbeda: ada yang yakin seyakin-yakinnya, ada yang yakin sih tapi tak begitu yakin. Hehehe. Bagaimana mau diubah?!

  17. Assalamualaikum Wr.Wb,
    Pak, saya mau tanya.. kalau kita melakukan uji homogenitas itu kan hubungannya sama Fhitung, nah konstanta F itu memang sudah dari rumusnya atau sebenarnya singkatan dari suatu kata? kata apa? (soalnya salah satu dosen penguji skripsi ada yang bertanya tentang apa maksudnya ‘F’ itu…
    Terima kasih sebelumya..
    Wassalamualaikum Wr.Wb

    • NAH INI SAYA KOPIKAN
      Uji Homogenitas Uji ini bertujuan untuk melihat apakah kedua sampel mempunyai varian yang homogen atau tidak, dengan langkah-langkah:
      a.Mencari varians masing-masing data kemudian dihitung harga F.
      S1^2
      F = ——–
      S2^2
      Keterangan:
      F = varians variable data
      S1 = varians hasil belajar kelas eksperimen
      S2 = varians hasil belajar kelas kontrol
      b. Jika ….

      • assalamualaikum pak, mau nanyak, ada tugas dari dosen penguji ku yang blom bsa q jawab knapa uji homogenitas itu harus sama pak? trimakasih sblumnya

  18. oh gitu ya pak,,,,pak saya sedang meneliti pengaruh perputaran piutang terhada likuiditas perusahaan pak,,,,tapi pas current rationya hasil korelasi dan uji tnya negatif pak n=3 hasilnya -0,205 bagaimana nyimpulinnya ya pak.
    terus,,,ketika di perputaran piutang dengan acid test rationya hasil korelasinya 0,950 uji t nya 3,05 lebih besar t tabelnya n=3 gimana cara bacanya pak.. trimakasih pak……

  19. Pak Tatang…
    sy mw nanya dong…
    1. Apa arti regresi yg linier….??
    2. Apa arti koefisien regresi yg berarti dan signifikan pada persamaan regresi linier sederhana..??
    3. Koefisien Determinasi 75% apa artinya pak…??
    4. Apa arti koefisien regresi yg signifikan pada persamaan regresi linier sederhana..??

  20. bapak, ada yang ingin saya tanyakan..
    saya mahasiswa bahasa inggris akan melakukan penelitian ekspeimen terhadap hasil belajar tenses siswa dengan menggunakan songs, apakah dalam menyusun homogeinity test harus sesuai dengan tenses yang akan saya teliti atau grammar secara umum?

    • Ngukur hasil belajar yang valid itu ya ngukur apa yang diajarkan. Jadi kalau yang diajarkan tentant tenses, ya ngetes (ngukur keberhasilan belajar siswa)-nya tentang tenses, tidak yang lainnya.

  21. Asallamualaikum,
    maaf pak mau tanya…
    apakah boleh pada penelitian sosial jika pada uji signifikansinya menggunakan taraf signifikansi 5%, tetapi dalam penentuan sampelnya (menggunakan tabel issac n Michael) menggunakan taraf kesalahan 10%?
    mdon dijawab nggih pak,
    nuwun

      • Apabila mau di samakan menjadi 10% untuk taraf signifikansinya, apakah boleh untuk penelitian sosial menggunakan taraf signifikansi 10% pak, padahal yang saya baca dari beberapa referensi dikatakan bahwa tingkat signifikansi maksimal dalam penelitian sosial adalah 5%?
        nuuwun..

      • Kan mau percaya berapa persen pada hasil penelitian? 95 % (t.s. 0,05), 90% (t.s. 0,10). Jadi jika t.s. 0,10 artinya 90% saja hasil penelitian kita bisa diyakini benar-benar betulnya. Hanya, harus bisa jawab, kenapa hanya 90% (ts 0,10)?!

      • apabila mau terjun ke lapangan lagi dan mau menaikkan taraf kesalahannya pada pengambilan sampel menjadi 5% sepertinya tidak mungkin karena siswa yang kemarin saya teliti sekarang sudah naik kelas pak,
        trimakasih

  22. Selamat Pagi Bapak..
    saya Glo,salam kenal..
    Begini Pak,saat ini saya sedang mengolah data untuk tugas akhir.tapi ada satu analisis yang menurut saya masih kurang tetapi saya bingung bagaimana cara mencarinya lewat spss^^ dalam penelitian saya ada satu variabel tergantung (Z), dan ada 3 variabel bebas (A,B,C). Variabel A terdiri dari 2 kategori (A1,A2) variabel B&C terdiri dari 3 kategori (B1,B2,B3;C1,C2,C3) saya menggunakan teknik anova dua jalur Pak. Kesulitan saya adalah ketika saya ingin mencari tahu bagaimana interaksi antara A1,B1,dan C1 terhadap Z. saya bingung bagaimana cara menghitungnya lewat SPSS(versi 16). saya bingung akan langkah2 yang harus dilakukan,meskipun saya telah membaca bbrp buku petunjuk penggunaan spss.berbagai cara yang saya tahupun telah saya lakukan tetapi belum berhasil..
    mohon pencerahan dan petunjuknya Pak..
    maturnuwun..

  23. Maaf Bapak mengganggu waktunya sebentar,
    saya pungki dari semarang,
    Saya ingin bertanya beberapa hal:
    1. Apakah setiap penelitian harus signifikan? karena hasil regresi penelitian saya ada beberapa variabel yang tidak signifikan dan tanda konstanta nya tidak sesuai teori, saya bingung mencari alesan dari hasil regresi tersebut….
    2. Sejatinya makna signifikan itu apa sih Pak,…?
    Terima Kasih banyak Bapak sebelumnya atas bantuan Bapak,….

    • (1) Signifikan arti gampangya bisa diyakini kebenaran hasil penelitiannya.
      (2) Setiap penelitian ya tentu saja harus signifikan (bisa diyakini benar kebenarannya).
      (3) Kalau penelitian sudah betul (tepat) dari segala segi, tak sesuai teori ya bukan masalah, teori bisa “dikalahkan” oleh “fakta” baru! “Teori bumi datar” kan “dikalahkan” oleh teori ”
      baru” bumi itu bulat! Gak percaya? Tanya Galileo!

  24. judul skripsi saya pengaruh suku bunga, kurs, dan jumlah uang beredar terhadap kinerja reksadana. persamaan regresinya:
    Y= -0,025 -0,001 -0,001 +0,002
    yang mau saya tanyakan, nilai constant saya bernilai -0,025, apa boleh nilai constant bernilai negatif?
    trima kasih

  25. slmt siang pak, sy mau tnya tentang hasil pengujian, bahwa pnya sy itu bahwa variabel “kredit modal kerja berpengaruh positif terhadap omset penjualan” tp ktnya dgn klmat itu tdk boleh,,,nah yg betul itu gmn?mksh,,,,,,,

  26. pa saya opick, mau nanya nih..
    skripsi saya kan 3 variabel… x1, x2 dan Y
    pada saat uji F hasilnya signifikan..
    tpi pada saat uji T x1 tdk signifikan krna nilainya >0.05.. apakah penelitian sya bisa diterima???

  27. Terimakasih atas informasi bahwa signifikasi adalah tingakat kepercayaan berdasarkan angka (0.05 atau 0.01).
    Saya bertanya: Berdasarkan hasil analisis determinasi korelasi diperoleh angka 40%. dengan kata lain bahwa X berpengaruh terhadap Y sebesar 40%. Apakah angka tersebut dikatakan signifikan?

    • Konsultasi ke “taraf signifikansi”! Semua itu signifikan, tapi tarafnya yang beda = percaya 100%, 80% ,apa hanya 50%, atau bahkan 40% saja yakinnya penelitian kita benar!

  28. Saya agung mahasiswa tingkat akhir yg sedang mengerjakan skripsi…
    Saya mau tanya perbedaan berpengaruh signifikan dan berpengaruh tidak signifikan bagaimana pak???

  29. aslm, pa tatang maaf sy blm jelas dgn jwb bpk utk sdr Gerda, pertanyaan hampir sama:
    Bila menggunakan sampling jenuh 100 %, tipe data interval, utk hipotesis asosiatif pada korelasi pearson, kemudian dibuat regresi berganda, bagaimana menguji hipotesis ha atau ho diterima/tolak?. yg sy baca pada sampling jenuh tidak ada uji signifikansi, apa perlu uji parsial dan uji F?, atas bantuanya trima ksh

    • Itu bukan sampling, tapi studi populasi. Konsultasikan hasil hitung korelasi dengan tabel untuk Pearson, temukan pada taraf signifikansi berapa hasil dianggap meyakinkan benarnya!

  30. pak tatang, saya ingin tanya tentang penelitian saya. hasil penelitian saya antara pembelajaran menggunakan metode konvensional (biasa) dengan metode media pembelajaran interaktif 78.5 :94,4,lebih tinggi menggunakan metode pembelajaran interkti dengan selisih prosentase 15,9 %. apakah selisih tersebut dapat dikatakan signifikan? dan dari mana dasarnya? tlong di balas jg di email saya deni4z083@yahoo.co.id………………………….terima kasih pak

  31. pak tatang saya mau tanya dong,nama saya cika saya saat ini sedang skripsi mengenai pengaruh program CSR terhadap brand image radio swaragama pada pendengar di yogyakarta, apabila populasi pendengar di yogyakarta sebanyak 22.000 apakah boleh saya mengambil sampel dengan tarap signifikansi 10% dengan menggunakan rumus slovin sehingga sampel yang saya ambil hanya 100orang, karna apabila menggunakan tf 5% terlalu banyak dan memerlukan waktu yang cukup lama dalam penelitian,bagaiamana menurut bapak?sebelumnya terimakasih

    • Wah…… Mbak Cika ini kok ya lucu, tho! Siapa yang pernah menghitung pendengar swaragama ada 22.000? Gimana ngitungnya! Jelaslah itu populasi tak terhingga, tak bisa dihitung. Jadi tak bisa dihitung sampelnya dengan slovin. Dengan slovin hanya 100 dari 22.000 juga apa sudah benar! Gunakan teknik-teknik sampling bagi pop[ulasi tak terhingga. Lacak di blog ini! Mangga. Suwun….

  32. PAK,
    BISA JELASKAN 5 ARTI ATAU PENGERTIAN DARI VAR DENGAN TINGKAT KEPERCAYAAN 95% DARI 100%??

    • Dari 100 ada kemungkinan yang kebetulan benar — bukan betul-betul benar– ada 5; jadi yakinnya 95%! Misal: dari 100 soal yang dikerjakan seluruhnya benar, tapi, mungkin ada yang asal jawab, karena tak tahu, tapi jawabannya benar, sebanyak 5. Jadi tak bisa yakin 100% si penjawab itu benar-benar tahu jawaban yang benar.

  33. berarti penelitian yang tidak signifikan (nilai signifikansi > 0,05), bsa berarti penelitiannya tidak berguna ya pak? (soalnya tidak bsa dipercaya)

  34. pak mau tanya saya mau ujian skripsi,
    skripsi saya deskriptif kuantitatif, pakai analisis regresi dan semuanya pakai taraf signifikasi 5%, nah kata pengujiku keanapa bukan pakai 1% pak?? jelaskan yaa..

    • Data gak jelas?! Lha, maunya signifikan pada taraf berapa? Itu saja. Bisa signifikan tapi pada taraf 0,50 (50% saja yakin benar), bisa 90% (0.1). T.s 0,05 artinya 95% yakin benar!

      • kasus saya hampir sama seperti ubbay pak.
        saya menggunakan uji mann-whitney dan mengambil hipotesis satu arah sesuai dengan hipotesis saya. dan hasilnya pas =0,025
        apakah hipotesis diterima /ditolak pak?

        hipotesis saya: larutan A berpengaruh terhadap penurunan jumlah bakteri Z
        terima kasih banyak atas bantuannya

  35. Assalamualaikum pak tatang. Saya menggunakan rumus Slovin dlm menentukan jumlah sampel minimum yg diambil. jumlah populasinya ada 35 (25 pekerja+10 agen mitra), dgn sgnifikan 10% hasilnya (n) adalah 26 sampel. yg ingin saya tanyakan apakah saya harus menyebar 26 kuesioner untuk pekerja dan 26 untuk agen mitra (padahal agen mitra jumlahnya hanya 10)? atau 26 itu sudah untuk keduanya (pekerja+agen)? kalo sudah untuk keduanya bagaimana cara membaginya? terima kasih banyak pak

    • Jumlah populasi terlampau kecil. Harus diteliti semua (studi populasi). Persoalannya, apa yang diteliti dari pekerja dan apa dari agen mitra? Dua-duanya populasi yang berbeda.

      • Yang saya teliti adalah perumusan strategi pemasaran dengan metode SWOT pak. Sampel pekerja untuk mendapatkan informasi dr sisi internal dan sampel agen dr eksternal perusahaan. Dosen pembimbing saya menyarankan teknik purpossive sampling dlm pengambilan sampel, untuk agen saya hanya memilih sampel yg sekiranya dia dpt memberikan informasi yg saya perlukan, tetapi untuk pekerja saya ingin menggunakan rumus slovin dalam menentukan ukuran sampel minimal. menurut bpk bagaimana?

      • Gunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Yang dicari informan pokok atau key informan/men (bahasa lain sampel dipilih sengaja tertentu sesuai keperluan alias purposive).

  36. assalamu’alaikum,,pak tatang…. saya mw nanya,,smntara ini sy lgi mngolh data pnlitian sy,,kok tiba2 hasilnya tdk ada yg signifikan…smua parameter uji non signifikan..jadi bagiamn sy hrus menulisnya dlm krya ilmiah,smua data sy hasilnya noon signifikan, ada 5 parameter,mohon jwbnnya

    • Lha, penelitian itu untuk apa sih? Mau mengekalkan kebenaran, apa mau menguji kebenaran, apa mau menurut maunya peneliti?? Apa tidak boleh teori orang terbantahkan oleh penelitian baru? Nanti Galileo jadi tak ada dalam sejarah!!!!

    • Wah, wah, wah, makanya dalam judul skripsi atau tesis tidak boleh ada singkatan, karena tidak semua orang paham kepanjangan singkatan itu, dan lebih-lebih belum tentu paham maknanya. Jadi kaya lelucon orang titip dibeliin CD. Maunya untuk ganti daleman, eh dibeliin untuk rekam data. Kok ya yang dititipin gak tanya juga sebelum beli cd, mau cd bajakan apa asli? Makanya ia belikan cd kosongan aja!Hehehe….bingung tho dengan ceritera saya? Padahal hanya tentang CD? Makanya, kalau ceritera itu mbok yao tho yang cetho welo-welo, jelas jelus jelis, gitu!

  37. bagus banget pak artikelnya.,
    saya mau tanya…saya lagi skripsi tentang persepsi masyarakat yang jumlah populasinya 1,137,000 jiwa pak., dan sifatnya heterogen . kira-kira sampelnya berapa ya pak? .

    syukron mohon bantuannya .

  38. Ass,,,maaf pk mengganggu
    saya nur,,,saya mau penelitian tentang pengetahuan dan sikap wanita usia subur terhadap pemeriksaan IVA test untuk deteksi dini kanker rahim. populasi 11.432…pertanyaan saya ; berapa jumlah sampelnya ya pak?? mks

    • Pertanyaan: Apa mereka tahu? Pernan diberitahu? Jangan-jangan gak ada yang pernah memberi tahu, jadi mereka tak tahu. Tanyalah yang sudah diberi tahu, bagaimana sikapnya! Nanyain sikap orang yang gak pernah tahu, tak ada gunanya. Coba saya tanya: Anda suka ikan “bungkreung”? Nah, lu, gak bisa jawab, kan!???

  39. Pak saya ingin bertanya.. apakah ada dasar yang bisa menguatkan saya, jika saya ingin mengambil taraf signifikansi 90% dalam penelitian saya (kuantitatif kausal) dengan jumlah populasi saya skitar 147rb..sedangkan saya memiliki keterbatasan waktu dalam penelitian jika mengambil 95% (dikejar deadline pengumpulan skripsi)hehe.. makasih pak 🙂

  40. slmt malam, pak sya mau tanya, sayakan penelitian untuk KTI nya saya,,,,,,,,, pak gimana nanti klau hasil penelitiannya saya negatif semua??????? apa yang harus saya bahas nantinya??????????
    judul KTI saya : identifikasi salmonella pada susu,,,,,,,,,,,,,
    mohon penjelasannya pak.

  41. saya mau tanya pak…

    salah satu variabel penelitian saya hasilnya “negatif signifikan”
    (berpengaruh negatif dan signifikan) itu maksudnya gimana pak?

    feel (perasaan) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kepuasan pelanggan…

    maksudnya gimana pak?
    dan bagaimana penulisan kalimat untuk logikanya pak…?

    kalau menurut saya “semakin rendah feel (perasaan) semakin tinggi kepuasan pelanggan di KFC caabang veteran, Padang”.
    maksudnya: kalau seseorang mengabaikan (tidak terlalu meresapi) perasaannya ketika membeli dan menikmati produk KFC, maka seseorang tersebut akan merasakan kepuasan, dikarenakan perasaan itu hanya timbul pada saat merasakan pengalaman atas produk tersebut.

    sebaliknya: “semakin tinggi feel (perasaan) semakin rendah kepuasan pelanggan di KFC caabang veteran, Padang”
    maksudnya: kalau seseorang mendalami perasaannya ketika membeli dan menikmati produk KFC, maka seseorang tersebut tidak akan merasakan kepuasan, dikarenakan perasaan itu timbul pada saat merasakan pengalaman tersebut dan akan berlanjut menjadi pemikiran tentang kelemahan produk tersebut. Akibatnya, kepuasan akan menurun…

    Apa pendapat saya benar pak…?
    mohon bantuannya pak…
    tks..

    • Diemail sudah dijawab. Tapi di sini diulang, biar yang lain bisa tahu juga.
      (1) Korelasi negatif maksudnya terbalik hubungannya: jika X tinggi, Y rendah, jika X rendah, Y malah tinggi. Jika berhari-hari hujan turun terus, es krim tak laku banyak, jika tak hujan berhari-hari terik, es krim laku keras. Jika tidak merokok, paru-paru sehat sekali, jika banyak merokok paru-paru tidak sehat. Jika gas buangan knalpot banyak, paru-paru tidak sehat, jika gas buangan knalpot sedikit, paru-paru sangat sehat.
      (2) Hubungan feeling (jajan sambil pakai perasaan) tinggi, maka akan tak puas, jika tak peduli (perasaan rendah), maka akan puas. Itu tergantung teorinya, dda enggak teorinya mengatakan demikian, dan kuat enggak?!
      (3) Jangan-jangan bukan soal feeling, tapi soal rakus makan (enak gak enak, dimakan saja). Atau soal rasa makan: Orang perasa (sensitif) dengan rasa makanan akan sensitif, yang tidak perasa tidak akan sensitif, jadi puas-puas aja dengan makanan yang ada. silakan dicermati!

      • ini teorinya pak…

        Farida (2006:32) feel (perasaan) merupakan setiap kesadaran yang mapan atau berdasarkan pengalaman, yang meliputi perasaan dan emosi yang dimiliki/akan dimiliki oleh pelanggan. Feel marketing ditujukan untuk mengajak (penciptaan emosi dan mood) yang difokuskan pada perusahaan dan merek, perasaan positif dan negatif terhadap produk atau jasa akan mempengaruhi sejauh mana barang atau jasa itu dikonsumsi (Schmitt, 1999 dalam Surianto dan Aisyah 131).

        lalu bagaimana pak?

      • Nah, itu teori umum tentang feeling. Implikasinya, orang diajak punya perasaan (mood) terhadap suatu produk. Jika merasa positif, maka akan beli produk, jika negataif akan tak beli produk. Nah, bagaimana itu bisa diterapkan ke penelitian Ananda? Gak cocok,kan?!!
        Gini deh: Menurut teori jika seseorang suka (having positive feeling) pada sesuatu produk, ia (mau) beli produk, dan sebaliknya. Jadi jika orang punya feeling positif terhadap makanan siap saji tertentu, ia akan sukai makanan itu. Teori ini tak bisa diterapkan (dideduksi) ke jika tidak gunakan feeling akan puas, jika punya feeling (gunakan feeling) maka akan tidak puas terhadap sesuatu produk! Halnya (substansinya) beda. Yang satu punya feeling positif/negatif, yang satu gunakan/tidak gunakan feeling. Yang satu mengupayakan punya feeling positif, yang satu mengupayakan jangan pakai feeling. Gak sambung!

  42. pak mau tanya….
    1.kenapa didalam ilmu eksak taraf signifikan 5 % juga blh dgunakan???
    2. sebenarnya RAL dalam penelitlian itu buat apa n ada syarat2x g pak???
    terimakasih sblmnya pak..

  43. pak tatang, maaf saya mau tanya.setelah melakukan pengujian anava 2 arah apakah harus diadakan pengujian lanjut? terimakasih

  44. Pak Tatang, saya mau bertanya.
    penelitian saya terkait dengan obyek penumpang Kereta Api.
    Yg saya ingin tanyakan, karena jumlahnya tidak tetap & tidak pasti, bagaimana saya bisa mendapatkan jumlah sampel?
    klo pun saya menggunakan rumus slovin, apakah tingkat signifikasi 10% boleh saya ambil (dari data penumpang perminggu yg sudah di dapat dari PT.KAI), dan penelitian dengan tingkat signifikasi 10% itu biasanya untuk apa, karena setahu saya 5% itu untuk penelitian sosial?
    mohon pencerahannya pak, trima kasih

    • (1) Sampelnya pakai ancar-ancar saja, karena rumus slovin hanya cocok untuk yang populasi terhingga, jelas banyaknya.
      (2) Asal pembimhing setuju dan Ananda punya alasan logis kenapa 10%!

      • Pembibing saya sih setuju pak Tatang, namun saya disuruh mencari alasan teoritis tentang penggunaan signifikasi 10%, namun hingga saat ini saja belum bisa menemukan alasannya. coba cari berbagai sumber untuk penelitian sosial saja toleransinya 5 %. mungkin bapak bisa memberi referensi sumber terkait?
        Matur suwon pak sebelumnya.

      • Taraf signifikansi itu kan menunjukkan seberapa peluang benar apa yang jadi simpulan. Jika 10% artinya hanya 90% saja kita yakin penelitian kita benar! Itu saja. Bagi ilmu sosial disepakati minimal 95% meyakinkan (alias ts 0,05)!

  45. pak, saya kan ditanya kenapa pake taraf kepercayaan pake 95% kok nggak pakai yg lain???
    jawaban nya apa ya pak?? trimakasih

  46. pak, mau tanya. dalam sebuah regresi, dari beberapa sampel signifikansinya berbeda-beda, misalnya x1 signifikan pada taraf 1%, sedangkan x2 signifikan pada taraf 5%, itu cara melihat signifikan pada taraf 1% atw 5% gimana pak, trus apa bedanya OLS dengan MLE pak? mohon di jwab ke email saya.. anjur_eriksaragih@yahoo.com

  47. Assalamualaikum pak, klo ada hsil olah data eviews yg hasilnya 9.74E-08 itu artinya apa ya pak,?trus angka yang sbenarnya itu berapa pak ? sy msh blm mngerti mohon bantuannya,, trimakasih

  48. Assalamualaikum pak, klo ada hsil olah data eviews yg hasilnya 9.74E-08 itu artinya apa ya pak,?trus angka yang sbenarnya itu berapa pak ? sy msh blm mngerti mohon bantuannya,, trimakasih Gadistegar774@yahoo.com

  49. maaf pak mau tanya. kalo misal kan jumlah populasi nya 98 orang, berarti nentuin sampelnya berapa?
    Trus kalo uji validitas caranya gimana? Mohon bantuannya.
    Trima kasih.

  50. Mau nanya, kalo misalnya ada salah satu variabel di tabel hasil regresi penulisannya seperti ini:

    Coef. -0.215
    (2.87)**

    itu cara bacanya gimana?
    yang di dalam kurung itu t statistic atau prob > t?

  51. selamat malam pak tatang..saya mau nanya :
    1. apakah penelitian tentang pasar modal termasuk penelitian bidang sosial yang menggunakan taraf signifikan 5%?
    2. apa beda t tabel dengan t hitung?
    3. apa beda two-tailed dengan one tailed?
    mohon bantuannya ya pak..terimakasih

  52. pak,,bagaimana hasil jika t hitung> t tabel , tapi sig 0,067 dengan alpa 5% , saya bingung apakah terima ha atau tolak ha,,makasi pak..

  53. Salam kenal pak tatang, saya mau nanyak
    hal yang sepele tetapi saya tidak bisa menyimpulkannya..
    saya mengolah data pakai regresi dan hasil outputnya
    salah satu adapengaruh negatif antara variabel dependen dan independen tetapi diuji signifikansinya diperoleh tidak signifikan. jadi jika hasilnya negatif tetapi tidak signifikan itu bagaimana ya pak?? terima kasih..

    • Ya tidak ada hubungan negatif yang signifikan! Hati-hati, negatif bukan minus……. Tapi jika X tinggi Y rendah, dan sebaliknya! Jika minus ya memang tak signifikan!

      • mau nanyak lg pak, heheh
        negatif bukan minus itu gimana ya pak?
        kalau hasil regresi saya didapat b = – 0.139 dan sig 0.311
        ini dapat disimpulkan memiliki pengaruh negatif tidak signifikan atau minus ya pak??

      • Itu munus, bukan korelasi negatif. Korelasi poisitif jika X tinggi Y tinggi (motivasi tinggi prestasi akan tinggi), negatif jika X tinggi Y rendah (banyak minum alkohol lambung tidak sehat).

  54. mohon bantuannya pak tatang, saya sedang menulis skripsi akuntansi. pada saat uji t, yang harus saya pakai untuk membuat analisisnya t hitung atau nilai signifikannya saja? karena dari 3 variabel independen yang saya gunakan hanya 1 yang mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,033 dan yang lainnya bernilai 0,251 dan 0,292. Dan saya masih belum jelas mengenai jenis – jenis hipotesa dalam penelitian (co:berpengaruh positif signifikan atau negattif signifikan atau berpengaruh postif tapi tidak signifikan). mohon bantuannya melalui e-mail. Terimakasih banyak

      • Selamat pagi pak. Saya mahasiswi tingkat akhir sedang tugas akhir mau bertanya pak. Variabel X saya ada 6 pak menggunakan regresi berganda. Setelah uji t, ternyata thitung lebih kecil dari t tabel. Berarti variabel X tidak berpengaruh yah pak? Namun jika diuji secara parsial hasilnya bagus bagus pak. Terima kasih pak

  55. pak, saya mau tanya,
    skripsi saya IPA tapi terkait kondisi alam pak, atau tidak pasti hasilnya, berarti saya harus pakai 0.05 ya pak?
    terima kasih

  56. apakah angka signifikansi berpengaruh thd pengolahan data?? misal utk pengambilan sampel dipakai angka signifikansi 10%. namun saat pengolahan data angka 5% dipakai sbg angka signifikansi. apakah hasilnya akan berpengaruh? terima kasih.

  57. msebelumnya maaf mengganggu pa,saya bahar dari makassar,saya motanya gimana caranya ya..ngisi tabel dibawa ini…. Tabel 6. Uji-F, Pengaruh Konpensasi Gaji (X1), Tunjangan (X2), Bonus (X3) terhadap kinerja karyawan (Y)
    ANOVA (b)
    Model Sum of Squares df Mean Squares F Sig
    1 Regresion (a)
    Residul
    Total

    a. Prodictor : (Constan), Bonus, Tunjangan, Gaji
    b. Depident VariabeL
    Sumber : Lampiran, Hasil olah data

    • Positif = jika X tinggi Y juga tinggi (motiasi tinggi, prestasi tinggi) dan sebaliknya, negatif jika X tinggi Y malah rendah (banyak bolos, prestasi rendah), dsblk.Signifikan meyakinkan pada tara keyakinan (kepercayaan) tertentu, misal t.p 95% (t.s 0,05).

      • Pak mengapa tarah 0,05 digunakan untuk uji normalitas dan taraf 0,1 digunakan untuk uji homogenitas?? Apa alasannya mengapa berbeda pak??

  58. malam pak tatang,
    saya mw tny:
    jumlah populasinya ad 115 orang, sy tentuin sampel nya dengan rumus slovin dan tingkat kesalahannya 10%,
    pemikiran awal sy tu cara tentuin tingkat kesalahan dilihat dari jumlah populasi kita yg tidak terlalu benar karena kmngkinan kurang dari 115 orang (responden sy mahasiswa (mahasiswa kmgkinan tiba2 pindah univ dll)). sy tetap menggunakn data lama (yaitu 115).

    pemikiran saya ini salah ga, pak?
    seharusnya sy ambil semuanya (115orang) atau mnggunakan tingkat kesalahan 5%?

  59. salam, pak tatang. saya nanya.
    apakah boleh jika pada saat penentuan sampel kita menggunakan tingkat kesalahan 10%, tapi pada analisa data kita gunakan taraf kesalahan 5% ?

  60. sore pak tatang.
    pak sy mw tanya lagi.

    apa yang dimaksud skala numerik? (ada skala ini kan?) sy tidak ketemu pengertiannya.
    apa bedanya skala numerik dengan skala diferensial semantik?

      • pak, sy ad dua kuesioner dalam 1 penelitian.
        yg pertama tu cara penilaiannya tu angka 1,2, dan 3. dimana 1 itu rendah, 2=sedang, dan 3= tinggi.
        yang kedua tu penilaiannya dari 1-10 dimana sy bedain jadi 1= rendah, 5= sedang, dan 9= tinggi, skalanya:
        1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
        rendah sedang tinggi

        dari dua itu apakah dua2 boleh termasuk skala numerik???mohon penjelasannya pak.

      • Kan dalam bentuk bilangan (numer, number = 1, 2, 3, 9, 10), jadi…………… Kecuali itu hanya simbol, yang pokok sebenarnya rendah, sedang, tinggi (ini kategorik cverbal).

  61. pak,
    untuk rendah, sedang, tinggi nya hanya untuk menjelaskan nilai arti dari 1,2,3,..10. agar responden bisa menjawabnya. berarti termasuk numerik kan? bukan likert atau semantik.

    sy perlu sebuah alasan atau penjelasan yang kuat untuk membedakan 3 skala tersebut (numerik, likert, dan semantik)?

  62. pak maaf ganggu …. saya mau nanya pak kalau disimpulan dituliskan : Terdapat perbedaan signifikan pengetahuan sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda persalinan pada ibu hamil dpuskesmas,,,, signifikan dengan pvalue 0,000< 0,05…
    1. itu cara baca.a bagaimana pak??
    2. arti signifikan dari simpulan itu apa pak??
    terima kasih pak..

  63. Pak, maaf mengganggu.
    Saya mau tanya misalnya dari hasil uji t terdapat 2 variabel (dari 5 variabel) yang tidak berpengaruh secara positif dan signifikan, karena nilai signifikansi dari 2 variabel tersebut lebih besar dari 0,05, dimana signifikansi variabel 1 = 1.06 dan variabel 2 = 0.98.
    Misalkan varibel 1 adalah pengaruh faktor psikologi terhadap keputusan pembelian.
    Bagaimana saya memberikan jawaban logis, agar saya bisa menjelaskan mengapa tidak terdapat pengaruh yang signifikan? sedangkan hasil kuesioner saya mengenai pernyataan dari faktor psikologi tersebut rata2 menjawab setuju dan sangat setuju.

    Terima kasih pak atas penjelasannya.

  64. pak mau tanya, jika pada umumnya penelitian pendidikan menggunakan taraf sign 5%.
    kebetulan dosen pembimbing saya menanyakan knapa menggunakan sign 5%?
    trs alasannya knp memakai taraf sign 5% pak?
    terimakasih atas penjelasannya pak

    • Kesepatakan para ahli, sosial cukup dengan 5% (0,05 kesalahan = 95% kebenaran) karena sangat susah untuk mendapatkan 0% (0,00) kesalahan alias mutlak yakin benar 100% mengingat sifat-sifat gejala sosial berbeda dari gejala natural.

  65. pak,, saya ,mau tanya,,bagaimana jika tidak signifikan,, dan tidak ada teori pndukung yang bisa saya peroleh untuk menentukan tidak adanya hubungan signifikan tersebut,,,saya bingung menjelaskannya dalam pembahsan dalam skripsi saya pak??? tolong bantuannya pak

  66. salamualekum pak, saya nurlela.sya ad tgs kul ni pak tentang taraf signifikans,,yang igin sya tanyakn adlh taraf signifikansi ada brpa macam dalam hipotesis? .hnya it sja pak mhn d jwb,trimakasih

  67. bismillah..bapa, ijin bertanya. dalam penelitian pengembangan (bid. pendidikan) saya tidak menggunakan pretest mengingt waktu yg terbatas, selain itu juga krn analisis pretest tidak tertera pada bab metodologi ketika seminar proposal. Namun, ketika skripsi, ternyata dibutuhkan data tersebut untuk mengetahui kemampuan awal yang sama pada dua kelas yang dibandingkan. Sedangkan, saya hanya punya data postest untuk melihat hasil akhir subjek penelitian.
    Pertanyaannya, data apa yang bisa saya analisis(uji parametrik) untuk menunjukkan bahwa kemampuan dua kelas sama selain diuji dari data pretest(krn sy sudah terlanjur tidak pake pretest). mohon jawabannya pak. hatur nuhun

  68. terima kasih pak atas posting bapak sangat membantu sekali,..
    pak saya ingin bertanya,saya sedang membuat skripsi, dengan judul pengaruh profitabilitas terhadap harga saham, namun variabel -variabel x menunjukan bahwa tidak ada pengaruh terhadap harga saham
    apa boleh jika hasil penelitain menunjukan hasil yang tidak berpengaruh antara variabel” x dan y?
    terima kasih atas ilmu nya pak, semoga sehat selalu

    • Penelitian kan bukan mau menunjukkan bukti bahwa sesuatu teori (hubungan X dengann Y) benar, tapi menguji (verifikasi) teori tersebut! Jangan-jangan teori yang digunakan salah!?

      • ooh begitu toh pak, tapi teori yang saya gunakan menerangkan bahwa, variabel X (ROE) itu mempunyai hubungan terhadap harga saham , namun pada hasil penelitian menujukan tidak berpengaruh pak, namun memilik hubungan yang kuat, , makasih yaa pak info nya 🙂

  69. pak nma sya ayu hesti skripsi sya ttg penurunan glukosa darah, hasil statistik sya antara kelompok positif dn negatif tidak berbeda signifikan padahal kenyatanya ada perbedaan antara kelompok positif dan negatif. klo dirata2 hasilny kel negatif 121 sdngkn kel positif 93. naah itu kira2 sebabny apa ya pak ? mohon djelaskan

    • Sebabnya hitungan statistik menunjukkan lebih akurat daripada amatan mata biasa. Tapi 121 : 93 itu pasti signifikan juga, tapi pada taraf yang rendah. Hehehehe…….

  70. klo spt itu ada hubungan dng variabel bebas, terkendai, dan tergantung apa tidak yaa pak ??

  71. kalau hasil uji t (signifikansi) adalah pas pada 0,05. apakah hasilnya berpengaruh atau tidak, kalau tingkat signifikansi nya 0,05

  72. mas mau tanya dong, saya lakuin uji t itu hasilnya signifikannya 0,050 sedangkan kalok mau berpengaruh kn katanya 0,05 lha ini kalok punya saya gmn mas? apa berpengaruh atau tidak? hasil signifikannya sama gitu?

  73. Salam kenal pak tatang
    Pak mau naya :

    Bahwa Z (total quality management) sebagai variabel moderating terbukti memperkuat pengaruh dari X2 (kepribadian) terhadap Y (kinerja karyawan) tetapi tidak signifikan.

    kenapa bisa gitu yah pak ?? apakah ada kesalahan pada hasil koesioner atau perhitungan hipotesisnya ?

    • Cek saja bagaimana Anda mengukur kepribadian (perorangan) dan TQM (satu kesatuan unit perusahaan/lembaga), sambung enggak. Debu Kelud (satu kesatuan menimpa semua orang) berbeda-beda enggak pengaruhnya pada setiap orang? Kenapa, kan barangnya sama, kok bisa beda? Sirup merah itu kalau dituangkan ke berbagai gelas air, ya semua merah. Kalau tidak merah karena airnya tidak semua putih.

      • pak mau tanya, maksud dari pernyataan “berpengaruh positif/negatif” itu apa ya?? kemudian suatu variabel dikatakan berpengaruh positif dapat dilihat pada output spss yang mana ya??
        terima kasih..

      • Positif jika X tinggi Y juga tinggi, jika X tinggi Y malah rendah itu negatif (negatif itu pengaruh terbalik, gitu, bukan tidk berpengaruh). Pelajari dulu statistiknya, baru hasil hitungannya.

  74. Salam Kenal Pak Tatang

    Saya maau bertanya kepada bapak,, apakah setiap penelitian yang dengan menggunakan metode kuantitatif hasilnya, harus di uji parsial lagi untuk melihat signifikan nya???

    Makasih pak, salam dari Asmar asal makassar

  75. pak mau tanya,, sya lagi ngolah data, dengan judul skripsi pengaruh pertumbuhan pendapatan asli daerah, belaja modal, tingkat investasi, dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi, pada awalnya data yang sy pakai itu dalam bentuk rupiah semua, dan hasilnya semua signifikan kecuali investasi, lalu setelah bimbingan ternyata yang pertumbuhan ekonomi disuruh ganti menggunakan prosentase dataya,, tp kok semuanya jd tidak berbentuk angka hasilnya yg di tabel coefisien, tulisannya begini ni
    7.143E-007
    -2.106E-007
    4.202E-007
    -5.843E-005
    nah kalo kya gitu apanya yg bermasalah pak? makasih sebelumnya ^_^

    • Saya gak bisa jawab, karena ukurannnya tak saya pahami (variabel Anda itu sebenarnya apa–maksudnya ujud variabelnya, rasio apa ordinal apa malah konstan). Misal pertumbuhan PAD itu dalam ujud apa, hanya satu bilangan naik sekian rupiah?. Itu maksudnya. Terus “subjeknya” ada berapa? Satu juga, satu daerah?! Cek lagi konsep variabelnya!

  76. Assalamualaikum pak Tatang, saya Eno mahasiswa UNY juga.
    Saya mau tanya pak, kebetulan hasil penelitian saya menunjukkan 2 dari 3 hipotesis saya tidak diterima karena nilai signifikansinya; (0,000; 0,156; 0,082), tetapi hubungan secara simultannya menunjukkan nilai signifikansi (0,000) dengan R square (52,5).
    Bagaimana saya harus mempertahankannya di depan penguji besok? (Kamis, 24 April 2014).
    Mengingat dosen pembimbing saya tidak terlalu perduli dengan hasil penelitian saya, dan saya juga belum mengetahui mengapa hasilnya bisa seperti itu?
    Padahal berdasarkan hasil uji validitas, realibilitas, asumsi klasik dan yang lainnya saya yakin sudah benar dan lolos uji.
    Bolehkan saya menggunakan standar signifikansi lebih dari 0,156 supaya semua hipotesis saya diterima?
    Jika iya, adakah alasan mengapa saya menentukan nilai tersebut? (lebih dari 0,156)

    Saya hanya merasa tidak percaya diri dan khawatir jika nantinya hasil penelitian saya tidak bisa diterima, meskipun saya mengerjakan dengan sejujur-jujurnya tanpa menggunakan jasa “olah data”.
    Saya khawatir karena sepengetahuan saya (kakak angkatan dan teman) belum ada yang berani mengujikan hasil penelitiannya jika hipotesisnya ditolak dan mereka lebih memilih untuk merekayasa data melalui jasa “olah data”.

    Catatan:
    *Jika dilihat dari arah hubungannya yang positif, hasil penelitian saya sudah sama dengan hipotesis saya.
    *Saya cuma ingin melakukan penelitian dengan sejujuur-jujurnya tanpa adanya rekayasa data.

    Wassalamualaikum.

    Semoga bapak berkenan membalas, terimakasih.

    • Tambahan pak,
      X1 : Iklan
      X2 : Persepsi Kemudahan
      X3 : Reputasi
      Y : Minat Beli

      Hipotesisnya;
      H1 : X1 berpengaruh positif terhadap Y. (sig. 0,000)
      H2 : X2 berpengaruh positif terhadap Y. (sig. 0,156)
      H3 : X1 berpengaruh positif terhadap Y. (sig. 0,082)
      H4 : X1, X2, dan X3 berpengaruh positif terhadap Y. (sig. 0,000)

      • Wah, ini harus mulai dari dasar: Bagaimana mengukur (apa indikator) agar dapat nilai (misal 1 – 10) dari X1, X2, X3 dan juga Y? Jangan-jangan itu bukan korelsi, tapi deskriptif: Saya lapar karena belum makan (makan bukan X dan lapar bukan Y).

  77. Terimakasih banyak pak Tatang atas jawabannya.

    Berarti kesimpulannya hipotesis saya tetap diterima kah? (dengan tingkat signifikansi yang lebih rendah) atau saya tulis tidak diterima/ditolak kemudian saya jelaskan di bagian berikutnya pak?

  78. Pak, mhon bantuannya, saya mw tanya tentang penelitian yg sedang saya kerjakan. Judul’y pengaruh biaya administrasi, biaya visite dokter, biaya penunggu pasien, biaya akomodasi, jasa rekam medik, jasa asuhan keperawatan terhadap pendapatan total di RSUD.
    Dari ke 6 variabel independen, hanya 1 variabel (jasa rekam medik) yg berpengaruh. Mksud berpengaruh itu t hitung> t tabel dan sig.<0,05. Dan secara simultan tdk brpengaruh dg F hitung<F tabel.

    Jika brdsarkan hipotesis, penelitian ini hasilnya tdk berpengaruh secara signifikan.
    Apakah penelitian saya bisa di terima pak?

    Saya tdk mnggunakan kuisioner, tetapi saya menggunakan data (jumlah rupiah) yg sudah ada dri RSUD.

    Mhon penjelasannya pak, saya tunggu balasannya d email saya.
    Trimakasih pak,,

    • Kalau saya menjual melon (X1), pepaya (X2), pisang (X3), jambu (X4), dan rambutan (X5), pendapatan saya diperoleh dari penjualan buah yang mana? Dari salah satu atau semuanya? Pendapatan saya itu semua hasil penjualan (X1-5), atau pendapatan lain (Y) dan pendapatan lain (Y) itu dipengaruhi oleh penjualan buah-buahan (X1-5) itu atau tidak? Bagaimana X1-5 itu mempengaruhi pendapatan lain (Y) saya itu? Lalu, pendapatan Y diperoleh dari mana? Pahami dulu X – Y itu apa!

  79. Pak, mhon bantuannya, saya mw tanya tentang penelitian yg sedang saya kerjakan. Judul’y pengaruh biaya administrasi, biaya visite dokter, biaya penunggu pasien, biaya akomodasi, jasa rekam medik, jasa asuhan keperawatan terhadap pendapatan total di RSUD.
    Dari ke 6 variabel independen, hanya 1 variabel (jasa rekam medik) yg berpengaruh. Mksud berpengaruh itu t hitung> t tabel dan sig.<0,05. Dan secara simultan tdk brpengaruh dg F hitung<F tabel.

    Jika brdsarkan hipotesis, penelitian ini hasilnya tdk berpengaruh secara signifikan.
    Apakah penelitian saya bisa di terima pak?

    Saya tdk mnggunakan kuisioner, tetapi saya menggunakan data (jumlah rupiah) yg sudah ada dri RSUD.

    Mhon penjelasannya pak, saya tunggu balasannya d email saya.
    Trimakasih pak,,,

  80. Coba pelajari lagi variabel dan hubungan antar variabel itu maknanya apa. Misalnya apakah income per capita itu variabel mensifati (value) individual–tiap individu besda-beda atau bervariasi, ataukah itu rerata (value) populasi, jadi bilangan konstan, bukan variabel?

  81. Siang pak.. mau tanya. dosen pembimbing skripsi saya minta agar saya menggunakan derajat kemaknaan 10%. tp di spss pada hasil tabel risk estimatenya sudah diprogram 95% CI, bagaimana cara mengubahnya ya pak agar jadi 90% CI?
    sy menggunakan program spss 17.
    mohon bantuannya pak.. terima kasih sebelumnya

  82. Salam kenal Pak Tatang,
    Senang sekali menemukan blog Bapak di saat sulit ini,saya sedang membuat penelitian mengenai pengaruh perubahan budaya kerja terhadap kepuasan kerja,saya menghadapi beberapa kesulitan,diantaranya:
    1.regresi linear sederhana : y=74,038-316 x,apakah artinya pengaruhnya menjadi negatif?
    2.uji t : t hitung = -2,748,dgn n = 242, t tabel=1,956 sehingga tidak didapat -t tabel< t hitung < t tabel,maupun -t hitung t tabel, mengapa begitu ya Pak,namun sig = 0.006?
    3.korelasi pearson : hasilnya = -0,175,sehingga pengaruhnya menjadi kecil sekali
    Saya jd ragu dgn kualitas skripsi saya,mohon pencerahannya.
    Terima kasih sebelumnya Pak Tatang.

  83. apakah nilai kelonggaran dengan penelitian dengan taraf signifikansi berbeda??
    minta gambarannya pa…terima kasih banyak sblmnya

  84. mau tanya kalau hasil uji t menjelaskan tidak terdapat pengaruh yang signifikan karena nilai probabilitasnya > 0,05 tetapi koefisien regresinya hasilnya 0,105 (bernilai positif) berarti mempunyai pengaruh positif, nah yang say tanyakan nanti di kesimpulanya seperti apa y? terimaksih

  85. Bapak mau tanya , kalo populasi saya 48 mending pakai sampel atau tidak bapak ? Kalo pake sampel dapetnya 42 dr alfa 0, 05
    Saya baca dr atas katanya kalo populasi nya sedikit mending pakai uji populasi , tp dosen saya menyuruh pakai sampel pak
    Mohon dijawab terimakasih

  86. ,menurut dosen saya , taraf signifikan yang 0,05 atau 0,01 mempunyai alasan ilmiah bukan karena kesepakatan, jikalau pun kesepakatan mengapa tidak 0,4 atau 0,6 ?

  87. Selamat sore Pak, saya desi mau bertanya,
    mengenai hasil penelitian saya dengan uji t dan f . 1 diantara hasil uji t saya tidak sesuai atau sebesar 1. saya bingung dngan hal ini dan jujur saya bingung pada saat sidang saya takut ntinya hasil saya tidak dapat diterima.
    dan jika uji t bisa diterima, adakah teori yang dapat mendukung hal itu?
    trima kasih Pak.
    Salam.

    • assalamualaikum pak, saya sedang mengerjakan tugas akhir, pendapatan jasa dan biaya operasional saya tidak signifikan terhadap laba,,,penyebab dari hasil tidak signifikan itu kenapa ya pak? soalnya dipembahasan saya harus jelas mengapa tidak signifikan, saya bingung kata2 yg harus ditulis pak. teori sudah kuat tapi ketika diteliti hasilnya berbeda.terima kasih

  88. Pak saya mau bertanya,
    Bagaimana jika taraf kepercayaan itu 80% atau tingkat kesalahan 20%??
    Apakah masih bisa diterima? dan penjelasannya bagaimana ya pak? Adakah buku referensi yang bisa saya baca mengenai taraf kepercayaan yang lebih kecil dari 90%? (80-85%)
    Trimakasih pak, mohon bantuannya

  89. aslm’alaikim pak tatang… saya mahsiswa yg lg pnelitian, mau brtanya pak., dri skian buku2 kaitanya statistik pnelitian yg sy baca untuk tbel nilai2 RHO jmlah N hanya sampai pada 30 dengan nilai tertentu “0,36” (taraf keslahan 5 % ). yg menjdi prtanyaan sy pak adakah jumlah N yg lbih dri 30? dan berapa nilai yg ditentukan untuk signifikansi 5 % tsb?

  90. aslm’alaikum Pak Tatang, saya Isung mahasiswa yang lagi menyelesaikan skripsi… bagaimana cara saya menjelaskan bila nilai adjusted R square -0.042 dan nilai t hitung -0.632 dan nilai t tabel 2.145 mohon pencerahannya pak terima kasih

  91. pak tatang bagaimana pengertiannya apabila hipotesis saya itu di tolak, sehingga bunyi nya tidak terdapat pengaruh signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru. artinya bagaimana apakah memang kinerja guru tidak dipengaruhi oleh seorang pemimpin atau bagaimana ya pak? mohon penjelasannya donk. trima kasih ya…

  92. salam sejahtera pak tatang…

    saya mau tanya, saya meneliti tentang pengaruh return on investment, earning per share, dan harga saham terhadap volume saham. Tapi setelah saya melakukan uji, ternyata hasilnya menunjukkan ketiga variabel x saya tidak ada yang memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel y (sig >0.05). Apakah penelitian itu tetap dapat saya lanjutkan? Dalam sebuah penelitian, apakah harus selalu ada variabel yang berpengaruh signifikan?
    Jika tidak harus selalu ada, alasannya kenapa pak?

    Terima kasih

    • Memang respondennya siapa yang punya variabel RoI, EpS, HS dan VS itu? Korelasi mempersyaratkan itu. Jadi misal IQ si A (X), prestasi belajarnya (Y) pun punya si A.

  93. Pak tatang,, saya mau bertanya, kalau sedang melakukan penelitian, anova jenis apa yang akan bapak gunakan?
    Kalau menurut saya si 3 way dgn ulangan,, karena semakin bnyk variabel dan juga interaksinya maka semakin bagus penelitian tsbt.. apakah jwban saya ini bisa dblg benar?

  94. mau bertanya tapi semua pertanyaan sudah ditanya dan dijawab lewat komentar2 sebelumnya. sangat membantu…trimakasi pak ^_^

  95. Salam kenal pak…
    pak saya ingin tanya pak…minsaly saya mlkukan pnlitian pak..jdi jumlah siswa yang saya teliti 94 orang….lalu saya mendapatkan hasil dari sluruh persenanya g4 % sesuai dengan jumlah muridy..tpi kata dosen saya hasilnya harus 100% jadi gimn tu pak..di mana ltk kslhnnya pak

  96. Pak mau tanya kalau penelitian saya itu hasilnya variabel x berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap variabel y,.itu interpretasi nya kudu gimana ya pak?

  97. pa saya mau bertanya, kebetulan saya saat ini sedang tugas akhir. Tugas akhir saya membahas ttg jasa yg diberikan oleh suatu ol shop (jasa pembuatan sepatu). Jumlah populasi sekitar 460an (jumlah pembeli dalam waktu 1 thn), setelah saya hitung dgn rumus slovin didapat jumlah sampel skitar 233 org. Namun, krn keterbatasan waktu, sshnya menghubungi responden , dan keterbatasan lainnya. Dosen saya menyarankan menggunakan taraf sign 10%, akhirnya didapat jumlah sampel 83 org. Yang ingin saya tanyakan faktor pendukung apa/literatus apa yang bisa mendukung sy bahwa dgn taraf sign 10% sdh dapat merepresentasikan konsumen scr umum. teman saya ada menyarankan utk menggunakan jasa ahli yg bisa manip data. tapi kalau di manip hasil riset saya percuma dong.

  98. pak…saya mau tanya…
    judul saya itu pemoderasi…
    partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran dengan motivasi sebagai pemoderasi.
    hipotesis saya arahnya itu negatif yaitu parisipasi anggaran akan meningkatkan swnjangan anggaran apabila motivasinya rendah dan menurunkan senjagan anggaran apabila motivasi tinggi.
    nah hasil saya t hitungnya negatif dan signifikan… itu artinya motivasinya itu sebagai pemoderasi apa tidak pak?

    terimakasih

  99. assalamual’aikum pak tatang, salam kenal dari saya..
    saya mau nanya ni pak, saya lagi bikin skripsi “pengaruh marketing mix jasa terhadap keputusan konsumen” dengan 7var X dan 2 diantaranya memiliki hasil t hitung negatif namun sig positif.. bagaimana solusi nya pak? var tsb adalah people dan phisical enviromen, namun teori yang terkait dengan itu blm bisa saya temukan..mohon pencerahan na ya pak.. terimakasih sebelumnya pakk..
    wassalam..

  100. Selamat pagi Pak. Saya mahasiswi yang sedang menyelesaikan tugas akhir. Saya ingin bertanya, apa perbedaan dari berpengaruh tapi tidak signifikan dan tidak berpengaruh? Soalnya saya masih kebingungan dengan perbedaan dari keduanya. Terima kasih

  101. maaf pak, saya mau naynya apakah ketikah positif ia termasuk signifikan? data saya tdk signifikan untuk uji t dengan 4 variabel, tidak sginifikan maksunya berpengaruh ketika variabel x meningkt variabel y jg ikut meningkat, apakah begitu penjabarannya pak,ini untuk skripsi saya pak, gk lama lagi pendadaran, mohon ilmunya sdkt pak. terima ksih sebelumnya.

  102. 4.4.3 Uji Parsial (Uji t)
    Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Untuk pengujian dalam penelitian ini digunakan program SPSS. untuk menentukan nilai t-statistik tabel. Hasil uji koefisien t-statistik dapat dilihat pada table 4.8.

    Coefficientsa
    Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
    B Std. Error Beta
    1 (Constant) -2.320 5.748 -.404 .696
    KREDIT YANG DIBERIKAN -.531 .442 -.709 -1.200 .261
    SURAT BERHARGA .330 .358 .367 .922 .381
    PENEMPATAN DANA .609 .456 .654 1.337 .214
    PENYERTAAN SAHAM -.063 .213 -.106 -.294 .775
    a. Dependent Variable: ROE
    Pada Tabel 4.8 di atas menunjukkan nilai t hitung untuk masing-masing variabel independen. Nilai t hitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai t tabel yang diperoleh dari Microsoft Excel dengan menggunakan fungsi TINV. Hasilnya diketahui bahwa nilai T tabel untuk TINV ( 0,05, 14) adalah 2,4478. Dari hasil uji t yang disajikan pada tabel 4.8 dapat diketahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

    1) Kredit (Ln_Kredit)
    Variabel Kredit yang diberikan mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.261 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0.05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar -1,200. Nilai t hitung ini lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 2,4478. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho diterima atau kredit yang diberikan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE.
    2) Surat surat berharga (Ln_SB).
    Variabel Surat berharga mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.381 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0.05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar 0.922. Nilai t hitung ini lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 2,4478. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho diterima atau surat surat berharga tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE.
    3) Penempatan dana pada bank lain (Ln_PD)
    Variabel Penempatan Dana mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.214 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0.05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar -1.337. Nilai t hitung ini lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 2,4478. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho diterima atau penempatan dana pada bank lain tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE.
    4) Penyertaan (Ln_PY)
    Variabel Penyertaan saham mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.775 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0.05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar -0.294. Nilai t hitung ini lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 2,4478. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho diterima atau penyertaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE.
    Berdasarkan tabel uji “t” di atas maka model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
    Y = -2.320 – 0,521X1 + 0,330X2 + 0,609X3 – 0,603X4
    Keterangan :
    Y = Return on Equity(ROE)
    X1 = Kredit yang diberikan.
    X2 = Surat-surat berharga
    X3 = Penempatan dana pada bank lain.
    X4 = Penyertaan
    Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda tersebut masing-masing variabel menjelaskan bahwa:
    a) Nilai B0 Constant (a) = -2,320 ;
    Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa jika kredit, surat-surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan diabaikan maka tingkat ROE akan menurun sebesar 0,320 (32%).
    b) Nilai β1 = -0,531
    Koefisisen regresi β1 ini menunjukkan bahwa setiap variabel kredit yang diberikan meningkat sebesar satu satuan, maka ROE akan menurun sebesar 0,531 atau 53,1% dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.
    c) Nilai β2 = 0,330
    Koefisisen regresi β2 ini menunjukkan bahwa setiap variabel surat berharga meningkat sebesar satu satuan, maka ROE akan meningkat sebesar 0,330 atau 33,0 % dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.
    d) Nilai β3 = 0,609
    Koefisisen regresi β3 ini menunjukkan bahwa setiap variabel penempatan dana pada bank lain meningkat sebesar satu satuan, maka ROE akan meningkat sebesar 0,609 atau 60,9 % dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.
    e) Nilai β4 = -0,603
    Koefisisen regresi β1 ini menunjukkan bahwa setiap variabel penyertaan saham meningkat sebesar satu satuan, maka ROE akan menurun sebesar 0,603 atau 60,3% dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.

    4.5 Hasil Hipotesis Penelitian
    1. Hipotesis Pertama
    Ho : Diduga aktiva produktif yang terdiri dari kredit yang diberikan, surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan saham tidak berpengaruh terhadap ROE (Return On Equity ) pada PT Bank Negara Indonesia (BNI).
    Ha: Diduga aktiva produktif yang terdiri dari kredit yang diberikan, surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan saham berpengaruh terhadap ROE (Return On Equity) pada PT Bank Negara Indonesia (BNI).
    Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan antara masing-masing signifikan t dengan a (derajat kesalahan penelitian) yaitu 0,05. Jika nilai signifikan a , maka Ho diterima dan menolak Ha yang berarti bahwa aktiva produktif yang terdiri dari kredit yang diberikan, surat berharga, penempatan dana pada bank lain, peyertaan saham tidak berpengaruh terhadap ROE.
    Berdasarkan hasil perhitungan output spss (tabel 4.8) diketahui bahwa nilai signifikan masing-masing variabel yaitu 0,261 (X1), 0,381 (X2), 0,214 (X3) dan 0,715 (X4). Dari hasil-hasil nilai signifikan tersebut diketahui bahwa keempat variabel yang ada diketahui nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha yang berarti dalam variabel X1, X2, X3 dan X4 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROE pada PT Bank Negara Indonesia.

    2. Hipotesis Kedua
    Ho: Diduga arah dan pengaruh aktiva produktif yang terdiri dari kredit yang diberikan, surat berharga, penempatan dana pada bank lain, penyertaan saham bersifat negatif terhadap ROE (Return On Equity ) pada PT Bank Negara Indonesia
    Ha: Diduga arah dan pengaruh aktiva produktif yang terdiri dari kredit yang diberikan, surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan saham bersifat positif terhadap ROE (Return On Equity) pada PT Bank Negara Indonesia.

    Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai coefficients correlation dalam penelitian ini yang dibandingkan adalah unstandardized coefficients B dengan angka 0. Jika nilai koefisien korelasi variabel > 0 maka Ho di tolak H1 diterima yang berarti aktiva produktif yang terdiri dari kredit yang diberikan, surat berharga, penempatan dana pada bank lain, penyertaan saham bersifat positif terhadap ROE. Sedangkan jika nilai koefisien korelasi variabel < 0 maka Ho diterima dan menolak Ha.
    Berdasarkan hasil perhitungan output spss (tabel 4.8) diketahui bahwa nilai koefisien korelasi masing-masing variabel yaitu -0,531 (X1), 0,330 (X2), 0,609 (X3) dan -0,603 (X4). Dari nilai-nilai tersebut diketahui
    bahwa hanya variabel X1 dan variabel X4 saja yang berada dibawah 0 sedangkan variabel lainnya nilai koefisien korelasinya lebih besar dari 0. Oleh karena itu untuk variabel X1 dan X4, Ha ditolak dan menerima Ho yaitu variabel X1 dan X4 berpengaruh negatif terhadap ROE pada PT Bank Negara Indonesia, sedangkan variabel X2 dan X3Ha diterima dan menolak Ho yang berarti dalam variabel X2 dan X3 berpengaruh positif terhadap ROE pada PT Bank Negara Indonesia.

    4.6 Pembahasan Hasil Penelitian
    Dari hasil pengujian data diketahui bahwa variabel kredit, surat-surat berharga, penempatan dana pada bank lain, dan penyertaan bersama-sama tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat rentabilitas atau Return On Equity (ROE) pada PT. Bank Negara Indonesia. Sedangkan untuk pengaruh secara parsial dapat dijelaskan berikut ini yaitu:

    4.6.1 Pengaruh Kredit yang diberikan
    Berdasarkan hasil regresi dapat dijelaskan bahwa variabel independen kredit memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,531. Dimana kredit yang diberikan (X1) 0 yang berarti Ha diterima dan menolak H0 sehingga dapat dinyatakan bahwa surat berharga mempunyai pengaruh positif terhadap ROE, artinya setiap kenaikan surat berharga akan meningkatkan tingkat rentabilitas (ROE), artinya penanaman dana bank dalam bentuk surat-surat berharga akan meningkatkan kemampuan bank dalam menghasilkan laba.
    Dari hasil uji t secara parsial, variable Surat berharga mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.381 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0.05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar 0.922. Nilai t hitung ini lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 2,4478. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho diterima atau surat surat berharga tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE.

    4.6.3 Pengaruh Penempatan Dana
    Penempatan dana pada bank lain memiliki hasil regresi yang menjelaskan bahwa variabel penempatan dana memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.609. dinaman variable penempatan dana (X3) > 0 yang artinya Ha diterima dan menolak H0 sehingga dapat dinyatakan bahwa surat berharga mempunyai pengaruh Positif terhadap ROE, artinya setiap kenaikan penempatan dana pada bank lain akan meningkatkan rentabilitas (ROE).
    Dari hasil uji t secara parsial, variabel Penempatan Dana mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.214 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0.05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar -1.337. Nilai t hitung ini lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 2,4478. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho diterima atau penempatan dana pada bank lain tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE.

    4.6.4 Pengaruh Penyertaan Saham
    Berdasarkan hasil regresi dapat dijelaskan bahwa variabel independen penyertaan memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,603.Dimana variable penyertaan (X4) < 0 yang berarti H0 diterma dan menolak Ha. Sehingga dapat simpulkan bahwa penyertaan memiliki pengaruh negatif terhadap rentabilitas (ROE), artinya setiap kenaikan penyertaan saham tidak akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan rentabilitas perusahaan.
    Dari hasil uji t secara parsial variabel Penyertaan saham memiliki nilai signifikansi sebesar 0.775 yang berarti nilai ini lebih besar dari 0.05, sedangkan nilai t hitung diperoleh sebesar -0.294. Nilai t hitung ini lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 2,4478. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho diterima atau penyertaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE.

  103. BAB V
    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan
    Penelitian ini menguji apakah aktiva produktif memiliki pengaruh terhadap tingkat rentabilitas atau Return On Equity pada PT. Bank Negara Indonesia. Dalam hal ini, aktiva produktif terdiri dari kredit yang diberikan, surat-surat berharga, penempatan dana pada bank lain dan penyertaan saham (variabel independen) terhadap rentabilitas pada PT Bank Negara Indonesia yang menjadi objek penelitian dan dimana tingkat rentabilitasnya diukur dengan menggunakan Return On Equity (variabel dependen). Penelitian ini menggunakan 14 sampel dari Laporan Keuangan PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk Tahun 2000-2013. Rentabilitas perusahaan yang diukur dengan instrumen ROE (Return on Equity) yang merupakan indikator untuk mengukur seberapa besar perusahaan memperoleh laba dengan modal sendiri, semakin tinggi berarti semakin baik, dalam hubungannya dengan aktiva produktif.
    Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
    1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 1 (H1) menunjukkan bahwa variabel Kredit yang diberikan (X1) berpengaruh secara Negatif terhadap Variabel ROE (Y) yang di tunjukkan dengan besarnya nilai koefisien regresi sebesar -0,531 dimana nilai X1 0. Dapat disimpulkan bahwa Variabel X2 berpengaruh Positif signifikan terhadap Return On Equity (Y) pada PT Bank Negara Indonesia.
    3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 3 (H3) menunjukkan bahwa variabel penempatan dana (X3) berpengaruh secara Positif terhadap Variabel ROE (Y) yang di tunjukkan dengan besarnya nilai koefisien regresi X3 sebesar 0,609 dimana nilai X3 > 0. Dapat disimpulkan bahwa Variabel X3 berpengaruh Positif signifikan terhadap Return On Equity pada (Y) PT Bank Negara Indonesia.
    4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis 4 (H4) menunjukkan bahwa variabel Kredit yang diberikan (X4) berpengaruh secara Negatif terhadap Variabel ROE (Y) yang di tunjukkan dengan besarnya nilai koefisien regresi sebesar -0,603 dimana nilai X4 < 0. Dapat disimpulkan bahwa secara variable X4 berpengaruh Negatif signifikan terhadap Return On Equity (Y) Pada PT Bank Negara Indonesia.

  104. pak tatang,,,
    mohon kali info dan jwban bpak yg amat sangat dan saya mengerti,,,
    sy memakai uji anova dan d lnjutkan uji duncan,,,
    yg sya gak ngerti,,,gimana cara ny saya mau merubah level kepercayaan ny dri 80%, 85% dan 90%????
    cara ny,,, ap saja yg mau d klik,,,sya bingung,,,
    trima ksh pak tatang

    • Gak kebalik, level dulu yang ditetapkan!? Tampaknya hasil analisis sudah menunjukkkan level. Ya di level itu signifikan tidaknya. Jika sudah ditetapkan level 95% (p .05) tapi hasil analisis menunjukkan p. 15, artinya ya tidak signifikan dalam taraf kepercayaan 95%.

  105. Pak tatang salam kenal ya. Pak saya mau tanya? Kata “berpengaruh tidak signifikan” dengan” tidak berpengaruh signifikan” apa sama pak? Kalau beda apa yang membedakan? Seharusnya kata tersebut mana yang digunakan? Apakah setiap penelitian itu berpengaruh hanya saja signifikan dengan tidak signifikan?

    • Yang ada hanya signifikan. Itu saja. Bisa signifikan berpengaruh, bisa signifikan tidak berpengaruh (pasti bertolak belakang, kan, kalau iya pasti bukan tidak, kalu tidak, ya pasti bukan iya!). Jadi kuncinya cuma satu: berpengaruh/berkoralai atau tidak (pada taraf berapa!!!!!!)

  106. pak saya mahasiswa tingkat akhir saya ingin bertanya apa penejlasan jika berpengaruh positif dan berpengaruh tetapi negatif terimakasih pak

    • Korelasi positif X tinggi Y tinggi (motivasi tinggi prestasi kerja tinggi). Korelasi negatif X tinggi Y rendah dan sebaliknya (semakin banyak rambutan di pasar, semakin rendah harganya).

  107. Salam kenal pak Tatang, saya mahasiswa tingkat akhir di Universitas Sanata Dharma, kebetulan juga sedang galau bagaimana menganalisis penelitian yang saya lakukan (untuk skripsi) tentang ‘analisis pengaruh hit ratio pada squid proxy terhadap resource jaringan internet’. Setelah membaca artikel ini, saya jadi sedikit menemukan pencerahan nih, dengan bahasa yang lebih enak dicerna, nggak pake buka google translate :D.
    Baca dari awal sampai komen komen terakhir, sepertinya banyak yang sama galaunya dengan saya dalam mencari dasar untuk menentukan nilai sig ya?
    Saya ada buku buat referensi yang judulnya “Basic Statistics for the Behavioral Sciences” by Gary Heiman (hasil download bajakan T.T).
    Di chapter 10 halaman 226 dijelaskan bahwa “Typically, researchers do not use an α larger than .05 because then it is too likely that they will make a Type I error”
    Kalau saya tidak salah menerjemahkan, berarti nilai sig itu terserah penelitinya ya pak? Tergantung apa yang diteliti, misalnya meneliti tentang bahan kimia berbahaya, maka nilainya bisa di set jadi 0.01 karena kalau 0.05 nanti kemungkinan membahayakan nyawa akan semakin besar.
    Buat teman teman yang masih galau, coba deh baca buku itu… 😀

    • Dicek dalam buku statistik bahasa Indonesia, tipe galat (error) 1 itu apa, biar lebih mudah memahami buku tadi. Gitu. Bukan soal bahaya atau tidak bahaya, tapi akan yakin 100% benar, apa tidak?! Ilmu alam sepakat 0,01 kesalahan, ilmua sosial, sepakat 0,05 kesalahan (yakin 95%–tidak 100%, terlampau “sombong”–hasil penelitian akan benar–jika segala persyaratan terpenuhi).

  108. Asslm. Pak sy mau tanya.. Penelitian sy pake 3 variabel bebas dan 1 terikat. Pas di output regresi, salah satu variabel x signifikan negatif trhadap y. Padahal di deskripsi jawaban responden, x1 (pencarian informasi kredit) itu berpengaruh positif terhadap keputusan kredit (y). Itu gimana ya pak? Alasan kesalahan statistik masuk akal ga untuk di kasi ke dosen penguji. Mohon bantuannya, terimakasih.

      • Ia pak. Logika dan kenyataannya sih tanpa xi konsumen tetap Y. tapi menurut teori ada beberapa faktor (xi) tadi yg bisa meningkatkan Y. Ada ga sih pak cara menentukan signifikansi selain dari melihat nilai signifikansi pada output regresi ?

  109. selamat siang pak saya mahisiswi yang sedang mengerjakan skripsi. Saya mau tanya pak apabila hipotesis alternatif yang ada “variabel X berpengaruh positif terhadap variabel Y”. Tetapi pada hasilnya, variabel X berpengaruh positif tetapi TIDAK signifikan terhadap variabel Y. berarti H1 nya diterima atau ditolak ya pak? terima kasih

  110. Assalamu’alaikum…permisi pak..pak saya sedang mengerjakan skripsi. saya menggunakan populasi hanya sebesar 30 anak, otomatis saya menggunakan teknik sampling jenuh dengan memakai semua jumlah populasi. setelah saya melakukan analisis melalui hipotesis hasil tidak signifikan dengan angka 0,08…apa hal tersebut disebabkan jumlah populasi yang terlalu sedikit? lalu apa yang harus saya lakukan selanjutnya pak? terimakasih sebelumnya…:)

  111. Assalamu’alaikum pak Tatang, saya mau tanya bagaimana membuat research gap dari hasil penelitian. Dosen saya meminta agar menampilkan seberapa kuat hubungan variabel independen terhadap dependent, sedangkan tidak semua jurnal menampilkan nilai korelasi tersebut pak, terlebih lagi itu jurnal yang hasilnya kontradiktif/berlawanan dan jurnal nya susah banget didapat. Itu gimana mengatasinya pak, apakah bisa membandingkan melalui pengaruh nilai regresinya?
    mohon bantuan nya pak, saya masih bingung soalnya. terima kasih 🙂

  112. pak saya mu tanya misalkan dari hasil uji homogenitas diperoleh signifikasi sebesar 0.055 apakah itu termasuk kategori lebih besar dari 0.05? dan apakah data tersebut bisa dikatakan homogen?

  113. pak tatang saya mau tanya.. penelitian saya nilai koefisien korelasinya sangat rendah (hanya 0,160) berarti penelitian hubungan yang saya lakukan bisa dikatakan tidak berhubungan ya pak? terus hal-hal apa saja sih yang harus saya jelaskan di pembahasan saya? terima kasih

  114. Selamat pagi Pak Tatang saya mau bertanya, Atas dasar apa kita memilih 95% dan 99% sebagai tingkat kepercayaan? Penelitian saya eksak dan menggunakan 95%? Adakah syarat untuk 95% itu yang bagaimana? dan 99% bagaimana?

    • Karena lebih eksak, maka para peneliti menggunakan taraf kepercayaan 99% alias tingkat kemungkinan kesalahan 1% (0,01). Yang sosial tidak terlampau mudah dipastikan (eksak), maka dilonggarkan jadi 95% (0,05).

  115. Selamat malam pak Tatang, Insya Allah tgl 29 Juni 2015 mau sidang skripsi. metode yang saya gunakan korelasional. yang mau saya tanyakan . . . .
    Pertama, Ttabel dengan α = 0,05 dan dk 4 diperoleh ttabel sebesar 4,08 karena
    thitung = 1,71 Ftabel = 0,67 maka disimpulkan bahwa koefisien korelasi ganda antara Power otot tungkai (X1) dan Power otot lengan (X2) terhadap hasil kecepatan bola jump serve (Y) adalah signifikan.
    apa kesimpulan diatas benar pak mohon infonya terimakasih . . .

  116. salam pak tatang…
    saya eka dari mahasiswwi akuntansi sedang menyusun skripsi, pengertian berpengaruh positiff itu jika var x naik 1 satuan maka variabel y naik juga…
    akan tetapi x dikatakan tinggi jika satuanya naik, sebaliknya var y dikatakan tinggi jika santuanya turun,,,
    itu bagaimana ya???

    hasilnya uji f sig, uji t sig namun koefisien positif…
    sehingga untuk membahasnya berpengaruh negatif tau positif??
    karena di penelitian sebelumnya ada yg positif dan negatif walaupun koefisienya sama-sama negatif..

    mhon bantuanya,,,terimaksih…
    klau dilihat sekilas seperti berpengaruh positif jika x naik 1 satuan maka y naik pula, akan tetapi y itu dikatakan tinggi jika nilainya turun..

  117. selamat malam pak Tatang,
    saya mahasiswi tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi, saya mau tanya pak kalo hasil output nilai salah satu variabel x katakanlah x3 koefisiennya positif tapi t-statistiknya < t-tabel dan probabilitasnya tidak signifikan itu menginterpreasikan atau menjelaskannya gmna ya pak?
    mohon bantuannya pak, terimakasih

  118. jadi pak, signifikan itu sebenarnya menunjukkan bisa seberapa meyakinkannya hasil sebuah penelitian ya pak? jadi walaupun (misalnya pada kasus saya), koefisien jalurnya tinggi (0,4-0,8), tapi t hitung t tabel, maka bisa disimpulkan memiliki pengaruh positif dan signifikan (bisa dipercaya) gitu pak?
    saya sudah mengadukan kebingungan saya ini melalui email bapak. Mohon pencerahan ya pak. terima kasih

    • Percaya 100% enggak sama pacar barumu? Kalau gak 100% kira-kira berapa %? Hanya 25%? Itu taraf kepercayaan; dibalik taraf kemungkinan error (galat, salah) jadi 0 koma….. (95% = 0,05; 99% = 0,01, yakin hanya 25% = 0,75 — salahnya akan ada 0,75 dari 1,0). Jadi semakin dekat 1,0 semakin tinggi taraf signifikansinya, atau semakin dapat dipercaya 100%. Itu saja

  119. Pak saya mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi. Saya ingin menanyakan hal berikut. Penelitian saya membahas tentang pengaruh X1, X2, dan X3 terhadap Y. Setelah data diolah dalam analisis regresi linear berganda dan korelasi pearson, ternyata semua variabel X memiliki hubungan signifikan (tidak ada yang minus di koefisiennya). Namun setelah melalui uji hipotesis, hanya variabel X1 yang berpengaruh. Bagaimana menjelaskan variabel X2 dan X3 yang tidak berpengaruh namun memiliki hubungan signifikan?
    Mohon pencerahannya

  120. maaf pak tatang saya mau tanya,
    Hasil Uji t penelitian saya, ada yang berpengaruh secara positif sig dibawah 0.05 ( + t-hitung > t-tabel), berpengaruh secara negatif sig dibawah 0.05 ( – t-hitung > t-tabel) dan tidak berpengaruh signifikan diatas 0.05 (t-hitung < t-tabel)..

    gimana cara menjelaskan hasil uji saya dengan baik pak, secara logika saya mengerti cuma cara menjelaskannya agak bingung.
    berpengaruh positif = x sejalan dengan y
    berpengaruh negatif = x berbanding terbalik dengan y
    tidak berpengaruh = biasa aja tidak mempengaruhi

    mohon pencerahannya,

    • Memang yang diuji itu korelasi antar variabel apa, kan itu yang dijelaskan. Misal: janji palsu dan percaya — semakin banyak janji palsu, semakin banyak orang tak percaya (hubungan negatif), kerja keras dan sukses — semakin kerja keras semakin sukses (hubungan positif). Tapi, jauh lebihpenting dari semua itu adaalah apakah anda sudah mengukur variabel dengan benar, tepat, pas (valid).

      • Hasil hipotesis
        1.Solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit delay
        2. Opini auditor tidak berpengaruh terhadap audit delay
        3. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay..

        Bagaimana cara menjelaskan yg baik nya pak? Antara berpengaruh positif, negatif dan tidak berpengaruh.. Terima kasih

      • Pahami tuh “nama-nama” variabel (pasti dah paham, karena bidangnya). Lewat logika aja bisa dijelaskan, kan? Contoh: Turunnya kurs rupiah tidak berpengaruh terhadap gaji pns (gaji pns kan tidak turun dan tidak juga naik karena kurs naik atau turun).

  121. selamat malam pak.. saya zindy dari manado mau tanya.. dalam skripsi saya menggunakan SPSS 22, kemudian pas uji reabilty variabel X nya lebih dari taraf sig 0,6 sedangkan variabelnya hanya 0,507.. apa penelitian saya tidak reliabel atau bagaimana? apakah ada standar-standarnya uji reliabel berdasarkan populasi ? terima kasih sebelumnya

    • Dibaca total angka antar kedua variabel, lazimnya berupa angka hasil penelitian (uji) lebih besar apa kecil dari angka dalam tabel, nggak bisa cuma sepotong atau sebagaian, termasuk makna taraf signifikan.

  122. ass pak tatang. saya mau tanya kalo dalam analisis korelasi terdapat hubungan atau korelasi antara variabel x1dan y tetapi ketika dimasukkan dalam analisis path untuk variabel mediatir menjadi tidak ada pengaruh antara variabel x1 dan y itu menjadi seperti apa bapak?
    apakah kalo berhubungan tidak selalu memiliki pengaruh tapi kalo sudah berpengaruh sudah pasti memiliki hubungan? mohon bantuannya pak untuk analisis tugas akhir saya.

    • Pengaruh yang benar-benar itu hanya bisa didapat dari eksperimen, lainnya sekedar ada hubungan, cuma dihubung-hubungkan. Pelajari lagi beda analisis regresi, analisis korelasi, analisis path, masing-masing untuk melihat apa dan kapan tepat tidak tepat digunakan.

  123. Assalamualaikum, pak tatang, saya ingin bertanya. Jika ada satu variabel X yang ketika dianalisis korelasi dengan Y menggunakan chi square ternyata tidak berhubungan signifikan, kemudian setelah dianalisis menggunakan regresi logistik ternyata variabel X memiliki pengaruh terhadap variabel Y. Mengapa hal demikian bisa terjadi pak? Yang saya tahu bahwa analisis korelasi dengan regresi logistik memang berbeda dan dibenarkan untuk menggunakan regresi logistik walaupun tidak ada korelasi antara dua variabel sebelumnya. Mohon jawabannya pak, berhubung saya bukan mahasiswa statistik, saya berharap bapak bisa menjelaskan

      • Asslmkm pak, mau bertanya.. Sy sdg mneliti dengan menggunakan analisis regresi dan mndpatkan hasil penlitian salah satu variabel independennya bernilai koefisien negatif namun signifikan ( t.s < 0.05). Hipotesis yang saya gunakan adlah hipotesis dua arah (signifikan) dimana pgujiannya adalah 1 arah kn pak . apakah sy hrus mnjlaskan jg nilai dr koefisien refgresi ny tsb yg brtnda negatif, klo iya bgaimana pnjlasanny y pak? Apakah berpengaruh negatif signifikan? Trima kasih atas jwabannya

        X1 (kepemilikan publik) trhadap Y ( ketepatan waktu pelaporan keuangan)

      • Coba bunyikan dalam kalimat pakai “Semakin….. semakin……….” Contoh: semakin banyak hujan turun, semakin tidak laku jualan es dungdung.

  124. Selamat malam Pak. Saya mahasiswi psikologi dan sdg menyusun skripsi. Hasil analisis data korelasi produk momen pearson menyatakan ada hubungan negatif yang sangat signifikan dgn p<0,01. Tetapi sumbangan efektif Var X sebesar 8,10% terhadap var Y.
    Sumbangan efektifnya tergolong kecil, tapi sangat signifikan, bagaimana menurut bapak?
    Apa sebenarnya hubungan besar/kecilnya angka sumbangan efektif dgn "signifikan / sgt signifikan"?
    Ohya, di penelitian lain sy sering melihat yg sgt signifikan memperoleh sumbangan efektif dgn angka yg besar pula.. Tdk sekecil angka sumbangan sy..

    Terimakasih pak..

  125. Assalamualaikum pak tatang, saya mau tanya pak.. saya baru saja sidang tapi disuruh penguji yg lain olah data ulang karna harus ngebuang 3 data yg gak sesuai & ada kecenderungan data gak normal. stlh saya olah ulang (3 data dibuang), data saya jd tambah gak normal pak, nah kata anak bimbingan nya harus pake Z-kurtosis dan Z-skewness.. kalo pake signifikansi 0,05 (Z tabel 1,96) yg lolos cuma Z-kusrtosis dan semua hipotesis saya diterima.. p < 0,05 semua, tapi kan gak lolos z-Skewness, jadi gak normal. tp kalo pake sig. 0,01 Z-skewness & Z-kurtosis lolos uji normalitas, tapi hipotesis saya ada yg ditolak karna signifikansi nya 0,018.. menurut bapak saya harus bagaimana ya pak.?
    maap panjang lebar, mohon bantuannya pak. terima kasih

  126. Assalamualaikum, saya mahasiswi sedang menyusun skripsi yang berjudul PENGARUH KECUKUPAN MODAL (CAR) DAN LIKUIDITAS (FDR) TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) pada Bank BRISyariah Dan Bank Muamalat periode 2008-2013. hasil secara parsial CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA dan FDR tidak berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA.

    Menurut bapak apakah hasil saya layak untuk dipakai penyusunan skripsi kalau hasilnya saja 22nya negatif walaupun dari X1nya negatif signifikan?

    Terimakasih, mohon bantuannya ya pak

    • Negatif itu kan kebalikan: jika modal banyak maka profit sedikit. Logikanya benar tiddak: jika modal sedikit semakin untung, jika likuiditas tinggi profit sedikit?

      • tapi menurut bapak ini layak untuk dijadikan hasil penelitian? soalnya dari penelitian terdahulu banyak yang positif signifikan dan positif tidak signifikan dari judul yang sama?

  127. Pak.. Kalo nilai mean nya baik namun hasil signifikansi nya tidak terdapat hubungan yg signifikan itu artinya apa? Terimakasih

  128. pak.. klau hasilnya negatif (-) dan signifikan bagaimana cara menjelaskannya.?? contohnya kredit investasi berpengaruh negatif (-) dan signifikan terhadap pdrb sektor industri….
    trimakasih pak..

  129. assalamualaikum pak. saya mau tanya apakah boleh kita menentukan hipotesis untuk uji normalitas dan uji f dengan taraf signifikan 5% dan 1 % secara bersamaan

  130. untuk menemukan pengaruh secara parsial itu sebenernya uji t yang diambil dari regresi sederhana atau regresi berganda?

  131. uji Z itu kegunaannya untuk menentukan apa? mengapa banyak peneliti yang menggunakan uji t dan uji f?

    mohon bantuannya terimakasih

      • hasil regresi sederhana saya FDR negatif signifikan TERHADAP ROA sedangkan hasil di regresi berganda FDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA ? mengapa bisa beda” gitu yah ? bapa tau alasannya tidak? MENGAPA ITU BISA TERJADI?

        TERIMA KASIH

  132. pak saya ingin bertanya, sy sedang menyusun skripsi ttg profesionalisme dan kompetensi auditor terhadap pendeteksian fraud.
    saya memakai uji rank spearman untuk menganalisis korelasi. dan validitas, reliabilitas, korelasi rank spearmannya sudah oke. akan tetapi tingkat signifikasi nya >0.05 yang membuat hipotesis nya tidak diterima, menurut bapak itu krn apa ya? apa penelitian sy yg salah.
    ditunggu pak jawabannya, terimakasih pak

  133. pak saya mau bertanya pak , hasil uji t saya salah satu variabel 0,001 < 0,05.. apakah itu dapat di katakan berpengaruh signifikan atau tidak ya pak? lalu dari hasil saya 0,001 bagaimana saya bisa mengetahui taraf signifikan nya pak?( dalam arti berapat persen pengaruh terhadap variabel Y pak? lalu hasil penelitian tidak berpengaruh tetapi mempunyai arah positif pak, bagaimana cara menjelaskan hasil tersebut pak?? trimakasih pak , mohon bantuannya

  134. Pak mau tanya..
    Uji homogenitas dg spss, ketika nilai sig. 0,05 = alpha 0.05.
    apakah data ny homogen atau tidak y? terima kasih

  135. salam pak tatang…
    saya Budi, mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Saya ingin bertanya bagaimana cara membuat hipotesis yang benar (Untuk penelitian analisis pengaruh), apakah
    H1: Variabel x1 berpengaruh terhadap variabel y
    atau
    H1: Variabel x1 berpengaruh signifikan terhadap variabel y
    atau
    H1: Variabel x1 berpengaruh positif/negatif terhadap variabel y

    Terimakasih, mohon bantuannya ya pak

  136. Selamat SIang Pak Tatang, saya ingin bertanya..
    Penelitian saya adalah penelitian korelasi menggunakan uji Spearman Rank dan hasilnya koefisien korelasi: -0,2.. dan signifikansinya 0,8…
    Menurut hasil tersebut, bagaimana interpretasinya Pak? Apakah tidak ada hubungan, atau hubungan lemah dengan arah korelasi negatif?
    Terima kasih Pak sebelumnya

  137. Selamat pagi pak. Penelitian saya Transaksi Berjalan (Variabel X) dan Kurs (Variabel Y). Berdasarkan hasil penelitian regresi linier sederhana, Koefisien determinasinya 0,86, pada Uji T diperoleh nilai sig. 0,001 (yang berarti signifikan). Tapi pada kolom coefficients, Nilai Constant (a) adalah 0,000 , sedangkan nilai kurs adalah -7,478. Selain itu pada kolom anova (Sum Of Squares) diperoleh nilah regression, residual, dan total yaitu 0,000. Mohon bantuannya pak, karena sampai sekarang saya masih bingung hasil penelitian saya signifikan positif atau signifikan negatif, dan apakah nilai makna nilai Constant (a) adalah 0,000?. Terimakasih sebelumnya pak 🙂

  138. pak kalau nilai constant pada tabel coefficient regresi linier sederhana adalah 0.000, itu benar atau tidak pak?. kalau dimasukkan ke rumus regresi linier sederhana menjadi Y = 0.000 + 0.000006914X. Variabel X berpengaruh signifikan terhadapap Y. Apakah tidak bermaasalah kalau nilai constantnya 0.000 pak?

  139. pak.. saya mahasiswa yg lagi menyelesaikan tugas akhir, melakuan penelitian dengan 3variabel independen dan 1 variabel dependen. setelah di uji regresi berganda, hasil uji t salah satu variabel ada yg negatif (-2.536), namun signifikan.. (sig.t 0.002).. bagaimana penjabaranya pak di bagian pembahasan hasil penelitian pak..
    saya bingung menjabarkan nilai t yg negatif itu.
    mohon pencerahannya pak..
    terimakasih.. salam kenal

  140. pak..saya mau tanya…saya mahasiswa pertanian dari provinsi sulawesi tenggara. begini pak mengenai penelitian saya tentang hubungan etos kerja dan kinerja penyuluh pertanian..tapi hasilnya tidak ada yang signifikan.. bagaimana langkah saya selanjutnya pak?

  141. Malam pak tatang. salam kenal. saya mau bertanya nih pak. Penelitian saya berjudul dampak penambangan BGGC terhadap sosial ekonomi masyarakat dan lingkungan. Atau kalau disederhanakan, dampak X terhadap Y1 dan Y2. Bagusnya saya paka rumus statistika apa pak untuk mengetahui dampak X ke Y1 dan dampak X ke Y2. Mohon informasinya pak. Soalnya saya kurang memahami sekali tentang rumus-rumus statistik. Terimakasih.

  142. assalamu alaikum pak,, saya mau tanya jika hasil dari uji regresi mempunyai hasil yang berbeda terhadap data yang sama itu kenapa ya pak?? terima ksih

  143. selamat siang pak Tatang.
    Saya mau bertanya, saya sedang membuat matrik penelitian terkait penelitian – penelitian terdahulu. yang mau saya tanyakan itu adalah di jurnal – jurnal penelitian terdahulu tersebut ada yang tidak mencantumkan keterangan berpengaruh/tidak berpengaruh positif atau negaitive, hanya berengaruh signifikan/tdk signifikan dan tdk berpengaruh signifikan/tdk signifikan. nah bagaimana cara mengetahui kalau tiap variabel X peneltian itu berpengaruh positif atau negative pak?
    mohon pencerahannya. Terima kasih

  144. SIANG PAK, SAYA MAU BERTANYA, begini.
    skripsi saya ada dua variabel X, dan variabel Y.
    di dalam skripsi harus disertakan hasil penelitian terdahulu yg hasilnya positif dan negatif.

    naaah, di skripsi saya ini di variabel kedua sy gak ketemu penelitian yg hasilnya negatif (tidak berpengaruh). gimana ya pak solusinya????
    saya udah coba cari GCG terhadap kinerja manajerial gak adaaa yg hasilnya negatif. gimana ya pak ???? 😦

    Tolong dibales pak .. makasihhh banyak

  145. assalamuaiakum pak
    pak saya mau bertanya mengenai ekonometrika, saya masih bingung alasan kenapa menggunakan fungsi regresi sample lebih tepat daripa menggunakan fungsi regresi populasi?
    mohon penjelasannya pak, terimakasih

  146. Assalamualaikum Pak. Pak saya mau bertanya. penelitian saya terkait penelitian sosial Pak kemudian apabila saya pakai taraf nyata 10% itu bagaimana ya Pak ? dan ada tidak Pak refrensi buku terkait dengan hal tersebut. mohon penjelasanya Pak. terimakasih

  147. Assalamu’alaikum. Maaf pak mengganggu.. saya mau tanya sya mahasiswa tingkat akhir. Saya sedang meneliti tentang pengaruh model pembelajaran dg klas eksperimen & kontrol. Hasil uji homogenitas pada pertest maupun posttest saya nili p-velew/sig. 0.01 dan data saya menjadi homogen.. sya mengacu pada 2 buku yg satu bukunya ridwan yg menggunakan 0.05 dan bukunya uyanto 0.01.. saya bertanya kpd dosen sya knapa di dlm kdua buku trsebut taraf signifikansinya berbeda pdahal uji homogennya sama menggunakan spss. Kata beliau krn ada faktor koreksi yg dimasukan.. saya masih bingung ttg pernyataan trsebut.. faktor koreksi pada 0.05 / 0.01 yg dimaksud… padahal saya meneliti ttg pendidikan dan menggunakan taraf kpercayaan 0.01 yg biasanya tidak digunakan.. trimakasih..

  148. assalam.. pak tatang,, mau nanya gimana sih cara pnjelasannya kalau hasil penelitian tidak signifikan?? penelitian saya ttng korelasi pak n analisis datanya mggunkan spps

  149. Selamat malam pak tatang, mohon arahnnya pak. Saya ingin bertnya, Di interpretasi multi regresi sering di jelaskan bhwa stiap naik 1 satuan bahwa akan meningkatkan atau menurunkan variabel y apabila variabel independen lainnya adalah tetap. Yang saya ingin tanyakan adalah mengapa selalu di sebut 1 satuan ya pak? Apakah ada alasan lain di balik 1 satuan tsb ? Terima kasih pak sebelumnya..

  150. assalamuaalaikum pak tatang, saya ingin bertanya
    kalau hasil dari penelitian saya di regresi b nya minus (y= a-bx) itu gimana yah pak? dan tingkat signifikansinya lebih dari 0,05. dan saya memerlukan tambahan argumen untuk hipotesis ini.
    terimakasih sebelumnya

  151. Assalamualaikum.. kalau pada tabel test of between-subject effect pada kolom F terdapat hasil 1.561E3, artinya apa ya? mohon bantuannya. Terima kasih..

  152. Selamat malam bapak..
    Saya ingin menanyakan apa itu berpengaruh signifikan, tidak berpengaruh signifikan, berpengaruh signifikan negative dan berpengaruh signifikan positif..

    Terimakasih bapak

  153. Assalamu’alaikum Pa. Saya mau tanya.
    Penelitian saya menggunakan taraf signifikansi 0,05. Nah, uji normalitas menggunakan SPSS disebutkan bahwa aturan nilai sig. di kolom kolmogorov/saphiro > 0,05 maka dikatakan normal. Kenapa bukan 0,05 itu bukannya besar kesalahannya jadi lebih besar dari 0,05. Mohon penjelasannya pa

  154. Pak, saya mau nanya jika di uji t hitung> t tabel berarti berpengaruh. Tetapi ketika uji signifikasi >0,005 yaitu 0,008. Berarti hasilnya tdk berpengaruh signifikan pak. Mohon bantuannya pak

  155. Assalamualaikum Wr Wb,

    Pak apakah satu variabel perlu juga menghitung uji t? skripsi saya berjudul analisis kepuasan pelanggan, trima kasih Pa…..

  156. pak saya mau bertanya apakah perbedaan dari makna berpengaruh dan siignifikan pada hasil regresi ???

  157. slamat pagi pak
    saya mau nanya kalo korelasi’a berpengaruh negatif tetapi di uji t tidak signifikan itu artinya gimana ya pak?
    terima kasih

  158. selamat pagi.
    saya mau tanyak apakah ada arti jika t hitungnya 2.05 dan t tabelnya 2.024 dengan t hitungnya 2.024 dan t tabelnya 3.01. itukan sama – sama ditolak. tapi apakah tidak ada artinya dari jarak antara t hitung dan t tabel

  159. Selamat pagi pak.
    saya mau nanya pak apakah benar data sekunder sebaiknya nlai R-squared nya tidak lebih dari 80%? kapan kita menggunakan log dan kapan menggunakan ln? mohon penjelasannya pak. terimaka
    sih

  160. Pingback: Uji Hipotesis : Beberapa Macam Pengujian Hipotesis, Analisis Varian, F-test, Chi Square – Mading Life

  161. selamat pagi/ siang/ malam, pak.
    saya sudah membaca artikel bapak beserta komen-komennya. maaf mungkin sudah ada yang bertanya dan sudah bapak balas. tetapi saya merasa masih belum jelas.

    saya menggunakan uji mann-whitney dan mengambil hipotesis satu arah dengan tingkat kepercayaan 0,025 (dari dua arah menjadi satu arah) karena menyesuaikan dengan hipotesis saya. dan hasil signfikansi asimptotiknya pas =0,025
    apakah hipotesis diterima /ditolak pak?

    hipotesis saya: larutan A berpengaruh terhadap penurunan jumlah bakteri Z
    terima kasih banyak atas bantuannya

  162. Pak saya ingin bertanya bagaimana jika dihipotesis pengaruh positif lebih sedikit dibanding dengan pengaruh negaifnya?terimakasih pak sebelumnya

  163. pak saya mau nanya,,
    bagaimana sih logika dan menjelaskan mengenai penelitian yang berpengaruh negatif tapi signifikan..?
    terimakasih

  164. maaf pak mau tanya. jika meneliti secara parsial aja apakah analisis regresi berganda di isi ya? dan terus mengapa kalo uji serempak/silmutan tidak di isi dalam penelitian? (bagaimana caranya agar saya bisa mempertahankan penelitian hanya dengan uji parsial saja?) mksi pak

  165. Assalamualaikum. Pak saya mau nnya , bgaimana solusinya jika vriabel x1 pd uji t tdk sesuai dgn teori atau hipotesis ditolak. Bgaimana cara mnjlskannya pak?

  166. Nuwun sewu pak mau tanya, penelitian saya didapatkan hasil uji fisher p=0.079, tapi CInya sebesar 6.15-11.41.. kesimpulannya sebaiknya bagaimana ya pak? karena ada dua hasil yg berbeda maknanya

  167. Assalamualaikum, pak. Saya mau tanya, kalo penelitian waktu uji parsial dan simultan positif, tp ketika dimasukkah var moderasi, hasilnya jd negatif. Itu bisa diterima tidak pak?
    Kemudian jika signifikansi .00 artinya apa?

  168. selamat malam, pak.
    hasil uji t penelitian saya seperti ini
    “tempat berpengaruh negatif terhadap keputusan memilih perguruan tinggi”
    bagaimana cara untuk menjelaskannya?
    mohon bantuannya.
    terima kasih.

  169. Gimana pak kalau nilai r htung lbih besar dri r tabel pada taraf 0,05 dan r htung lebih kcil dari r tabel pada taraf 0,01 giman penarikan kesimpulan nya

  170. Gimana pak kalau nilai r htung > r tabel pada taraf 0,05 dan r htung < r tabel pada taraf 0,01 giman penarikan kesimpulan nya

  171. Selamat Pagi, saya ingin bertanya terkait pengujian satu arah (one tailed), jadi begini apabila hasil saya tidak signifikan ( nilai sig > 0,05) apakah masih bisa dilihat arah hipotesis nya positif atau negatif nya pada nilai beta/ t hitung ?

  172. selamat malam pak tatang
    saya sedang penelitian, nah,,,, hasil menunjukan bahwa dari uji f bahwa variabel dinyatakan signifikan, sedangkan di uji t variabel tidak signifikan.. apa maksud dari hal itu ya pak? mohon pencerahannya. terimakasih

  173. Assalamualaikum pak, selamat pagi. saya ingin bertnya saat uji korelasi semua variabel signifikan (nilai sign < 5%) kmudian saya uji regresi tapi t hitung < t tabel, kira2 letak kesalahannya dmana ya pak? terimakasih pak

  174. Pak saya mau nanya hipotesis awal saya positif ..Trus betany positif tapi t hitung kurang dr t tbel..Keputusanny bgaimna pak

  175. Assalamualaikum wr wb pak Tatang saya mahasiswa unmu sby mau tanya…
    Menentukan teknik sampel dari jumlah populasi yg tak diktahui jumlahnya itu menggunakan teknik sampel apa ya pak?
    Saya kan nyusun skripsi dg nilai populasi yg jumlahnya tak terhingga atau banyak (konsumen fifgroup di sby) yg juga merupakan konsumen repeat order di fifgroup, terus pengambilan teknik sampelnya menggunakan teknik apa ya pak?
    Mohon infonya😊

  176. ASSALAMU ALAIKUM PAK..BAGAIMANA JIKA NILAI CR NEGATIF DAN NILAI PROBABLITI LEBIH BESAR DARI O.O5. JUSTIFIKASINYA APA? APAKAN HOPTESIS DITOLAK ATAU DITERIMA? CONTOH KECERDASAN EMOSIONAL BERPENGARUH POSITIF DAN SIGNIFIKAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN.THANKS PAK.

  177. pak, saya mau nanya, kalo misalkan hasil uji t nya 0,000 dengan alpha 0,05 kesimpulannya gimana pak?

  178. Really, after I read your explanation. I understand what the idea you wanna deliver. The way you explain touch the core of statistic knowledge. I really appreciate what you’ve done. And surely give you two thumbs up from me.

    P.S
    I think I want to have a little chat with you (privately), of course about statistic materials. Since statistic is always used in all areas, not only scientific but also social.

    Regard.
    Nouvel

  179. Pingback: Uji Hipotesis : Level of Significance dan Langkah – Langkah Dasar Pengujian Hipotesis – Mading Life

  180. selamat malam pak, saya mau bertanya
    Saya sedang melakukan penelitian untuk skripsi namun pada uji korelasi yg saya dapatkan hasilnya signifikan tapi koefisien korelasi hasilnya negatif. Sedangkan dari hasil kuesioner kedua variable memiliki pengaruh. Bagaimana interpretasi dari hasil tersebut? Apakah data saya salah?
    terima kasih, semoga berkenan menjawab..

  181. pak, saya mau bertanya. variabel independen saya kan ada 4 sedangkan dependennya 1. nah saya menggunakan chi square untuk menghubungkan tiap 1 independen dengan variabel dependen hingga 4 kali untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan. nah setelah diketahui semuanya berhubungan, untuk melihat independen mana yang paling berpengaruh, itu bisa dilihat dari chi square atau harus memakai uji yang lainnya? mohon bantuannya. terimakasih pak

  182. Selamat malam pak. saya ingin bertanya apakah boleh dalam 1 penelitian yang sama tetapi menggunakan 2 tingkat signifikansi yang berbeda. misal nya penelitian saya dalam uji t menggunakan sign 5% dan 10%. Terimakasih

  183. selamat malam pak
    saya punya penelitian dimana HIPOTESIS yang di angkat Berpengaruh Positif
    sedangkan hasil penelitian saya jika dilihat dari perbadingan antar nilai t hitung dan t tabel dan menunjukkan hasil yang berpengaruh karena nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel
    tapi jika di lihat nilai signifikansinya hasilnya tidak signifikan pak karena nilainya di atas 0,05

    untuk kasus ini kira-kira gimana pak?
    mohon pencerahannya

  184. Assalamualaikum pak, mohon maaf izin bertanya. Pak saya sedang menyusun skripsi, kemarin saya sudah seminar proposal, namun setlah itu saya jadi bingung pak. Penelitian saya, penelitian terhadap populasi. Awalnya untuk pengujian hipotesis saya menggunakan uji t dan uji f, dan untuk hipotesisnya itu sendiri adalah :
    1 terdapat pengaruh x terhadap y
    2 tidak ada pengaruh dari x terhadap y

    Nah, tetapi kata dosen saya klo populasi itu tidak usah ada uji statistika. Dalam hal ini, saya menggunakan SPSS. Jadi saya harus liat dari mananya ya pak?

    Kemudian, apakah betul jika penelitian terhadap populasi tidak menggunakan uji normalitas dan homogenitas, jika iya. Alasannya kenapa pak?

    Mohon bantuannya ya pak. Terima kasih

  185. Mau nanya, apakah pengambilan sampel setelah menggunakn rumus slovin dgn tf 5% berpengaruh jika saya menguji sampel atau menghitung uji homogen menggunakan tf pd tabel chi kuadrat dgn tf 2,5%. Apakah boleh seperti itu

  186. Subhanallah… Saya lebih paham setelah membaca pemaparan bapak.
    Tapi ada yg perlu saya konfirmasi lagi. Berarti peneliti bisa bebas memilih 0.01 atau 0.05 ya?

  187. Malam pak.. ijin mau nanya nih… penelitian saya pake dua variabel x dan satu variabel y. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh variabel x1, x2 terhadap y. data saya pake sampling jenuh (sensus) atau bisa dikatakan populasi. kira-kira saya tetap harus menggunakan uji t dan f atau bagaimana ya pak? terima kasih sebelumnya

  188. Pakpenelitian saya hasilny negatif signifikan,,,,pengaruh kepuasan pelanggan terhadap pendapatan…bgmn sy hrus menjelaskan negatif tp signifikan….dn klo sprti itu apakah hipotesis sy dot diterima jika kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap pendapatan….mhon bantuanx pak trimakasih sblumx…

  189. pak mau tanya… jadi di analisis bivariat saya hubungan Diabetes Militus dan gangguan fungsi kognitif itu hasilnya signifikan, tp responnden yg tidak DM yang mengalami gangguan fungsi kognitif lebih banyak yg mengalami gangguan fx kognitif… harusnya lebih sedikit. bagaiimana ya pak penjelasannya?

  190. apa bedanya tidak berpengaruh signifikan dengan berpengaruh signifikan negatif? berpengaruh atau tidaknya penelitian dilihat darimana?

  191. Pak mau tanya, kenapa meskipun nilai tes awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada penelitian itu berbeda-beda tetapi sdah memenuhi standar signifikansi yaitu >0,05 bisa dikatakan tidak ada Perbedaan tes awal kelas eksperimen dan kelas kontrol

  192. Bagaimana kalau hasil dari penelitian itu negatif signifikan?bagaimana maksudnya?

  193. Assalamuaikum pak, mau tanya agak banyak hehe
    1. apakah wajar/ biasa jika semua variabel tidak berpengaruh? Baik secara simultan dan parsial.
    2. Saya determinasi nya 0,010 atau 1% itu gimana ya pak? Saya bingung karna hasilnya sngt kecil berbeda dgn rata2 hasil penelitian terdahulu
    3. Apa bedanya berpengaruh tidak signifikan dengan tidak berpengaruh? Atau keduanya sama saja?

    Nb: saya melakuman penelitian pada persh manufaktur thn 2017 (cross section) terimakasih sebelumnya pak

  194. Assalamualaikum pak. Saya mau tanya. Kalau misalnya kita menggunakan deskriptif kualitatif kita menghubungkan antar variabel. Misalnya setelah di teliti faktor tempat berpengaruh pada pendapatan. Apakah kita bisa gunakan kata signifikan? Trima kasih pak..

  195. Assalamualaikum pak. mohon maa sebelumnya. Saya ingin menanyakan mengenai data saya , penelitian saya tentang parameter kualitas air dan dilakukan pada 2 kedalaman yang berbeda. Kualitas air ini ada beberapa parameter seperti nitrat, fosfat dll. Nah ketika dilihat datanya ada yang berdistribusi normal dan ada yang tidak. Nah yang saya tanyakan apakah bisa dilakukan dua uji yaitu uji t pada data yang berdistribusi normal dan uji mann whitney pada data yang tidak berdistribusi normal dalam penelitian saya tersebut pak?

    Terima kasih.

  196. Permisi mau bertanya, biasanya rumusan masalah pakai positif dan signifikan. bagaimana jika suatu rumusan masalah tidak menggunakan kata signifikan ?
    Misalnya : Apakah ………. dan ………..secara simultan berpengaruh positif terhadap ……… ?
    dan sebaliknya, bagaimana jika suatu rumusan masalah tidak menggunakan kata positif atau negatif ?
    Misalnya : Apakah ………. dan ………..secara simultan berpengaruh signifikan terhadap ……… ?

  197. kalau penelitian sosial menggunakan tingkat signifikansi 10% dalam penentuan sampelnya (menggunakan rumus slovin)
    apakah dalam pengolahan data selanjutnya harus menggunakan 10% juga?

  198. pak bikin youtube dong khusus membahas spss. karna saya lebih faham dengan penjelasan bapak dari pada dosen saya. terimakasih

  199. Pak dari majalengka ? majalengka nya dimana ? saya dari sukahaji.. seandainya diperbolehkanbapak sebagai penerang buat statiska saya 😦 mau bertanya pak,
    Jika seorang peneliti menggunakan α= 0,01 untuk pengujian hipotesisnya dengan uji statistik tertentu dan hasil hipotesisnya diterima. Apakah benar untuk mengatakan bahwa peneliti percaya 99% bahwa Ho adalah benar

  200. terimakasih ilmunya. baca komen2 diatas saya jadi lebih paham. walupun pertanyaanya banyak yang sama, bapak tetap sabar menjawab. terimakasih pak 🙂 🙂 salam dari tegal

    • Permisi pak, mau tanya, pada contoh chi square diatas, kenapa kok digunakan taraf kepercayaan 100%? (100-79.5=20.5%) knp tidak langsung pada taraf kepercayaan 95% (95-79.5= 15.5), melihat kita tidak bisa menggunakan taraf kepercayaan 100%. Mohon penjelasanya pak

Leave a reply to tatang m. amirin Cancel reply